dia ingin pulang
rindu yang berulang
yang selalu dia bilang
serasa remuk tulang
di sini di kota malang
di senja yang menjelang
ia duduk di bangku berpalang
kakinya menyilang
diiringi nyanyian belalang
di antara tingginya ilalang
dan andong yang berlalu lalang
riuhnya bagai wayang sang dalang
"jangan kau pergi menghilang
aku bukan lelaki hidung belang
bukan pula lelaki jalang
cintaku seluas langit menjulang"
ia melihat burung elang
terbang melanglang
melewati jalan berpalang
yang dilaluinya dengan cemerlang
dan tekadnya sudah kepalang
telah disiapkannya cincin dan gelang
untuk belahan jiwa, bersama berpetualang
menjalani hidup penuh gemilang
"duhai sayang, aku segera pulang..."