Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Ketika Cinta Salah Sasaran

10 April 2011   11:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:57 533 0
Sore itu aku bergegas menuju stasiun kereta. Padatnya lalu lintas ibu kota, membuatku merasa ingin secepatnya meninggalkan kota ini. Tapi.. ups! sepertinya ada yang tertinggal.

Bukan! bukan koper atau ranselku yang tertinggal. Tetapi separuh hatiku masih tertinggal di kota yang penuh dgn kenangan ini.

Sambil bergelut dengan kemacetan menuju stasiun kota, pikiranku melayang kepada satu nama yang ada di lubuk hatiku yg paling dalam. Bagus.

Aku mengenalnya sejak kelas 2 SMA. Entah ia memang kharismatik atau apa.. tapi pastinya hatiku kini sudah terpaut dengannya. Tidak begitu ganteng, tapi ya.. ganteng sih. Tapi.. sikapnya itu yg membuat kepribadiannya terlihat sangat menarik di mataku.

Dan sampai detik ini, sayangnya hubungan kami hanya sebatas teman. Tidak lebih.
Aku tak pernah tahu bagaimana perasaan dia terhadapku. Aku yang mencintainya diam-diam. Aku yg slalu mengaguminya dari jauh..

Taksi pun akhirnya sampai di stasiun. Aku berlari menuju kereta senja utama yg akan membawaku ke jogja. Ya, aku akan kuliah di kota itu.

Kulirik jam tanganku, 10 menit lagi kereta berangkat. Aku menghela nafas panjang. Kini aku sudah duduk di kursiku sambil memandang ke arah luar dari jendela kereta, berharap ada Bagus disitu..

Waktu berlalu dan orang yg kucintai tak juga muncul untuk sekedar memberi salam perpisahan. Aku kecewa.

Pluit sudah berbunyi tanda kereta mau jalan.
Tapi.. hey lihat siapa itu! ada Reno sedang berlari ke arahku. Reno itu sahabatnya Bagus. Kuharap ia membawa kabar gembira untukku :)

Reno mengetuk jendela kereta tempatku duduk. Ia mengucapkan sebuah kalimat, tetapi kurang jelas apa yg dia katakan.

Aku trus berusaha memahaminya, tetapi kereta sudah bergerak pelan tanda mau berangkat. Reno berlari mengejar keretaku, dan melemparkan sebuah kertas dari celah kaca.

Kereta melaju meninggalkan Jakarta. Rintik hujan bulan september mengiringi kepergianku senja itu.

Kubaca tulisan di kertas yg Reno berikan tadi..
'Mira.. dont forget me! I'll always love u. Maaf baru skrg bilang. Sebenernya aku udah suka kamu dari dulu. Reno.'

Oh.. my.. GOD..
Ke na pa Re no ?
ke na pa bu kan Ba gus ?
Kenapa justru sahabatnya yang bilang cinta padaku?
Kenapa bukan Bagus?
Kenapa bukan Bagus?
Kenapa??

Sepertinya cintaku sudah salah sasaran.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun