Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Pada ke Mana Nih Para Reformis Sepak Bola?

17 Oktober 2013   05:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:26 781 1
salam kenal semuannya.

saya orang lama tapi muka baru di kompasiana. maksudnya orang dah lama mengikuti perkembangan persepakbolaan di negeri ini semenjak rame2nya bang nurdin diturunkan, dan aktif baca2 di kompasiana ini.

saya juga orang baru, karena baru tergerak hati untuk buka akun di kompasiana ini.

ada satu hal yang sangat saya apresiasi pada waktu awal gerakan reformasi sepakbola semenjak nurdin halid dilengserkan, yaitu gerakan kembali ke khittohnya sepakbola yaitu semangat untuk kembali ke ruh sepakbola, agar dijauhkan dari politisi, dijauhkan dari mafia, dan ditegakkannya aturan organisasi.

lebih2 dengan terbentuknya pengurus baru yang membawa semangat perubahan. eforia semangat itu sangat merasuk kedalam benak saya. karena apa? karena saya juga ingin melihat perubahan dan prestasi sepakbola Indonesia jadi lebih baik. ingin melihat timnas kita mampu berbicara di kancah internasional.

TAPI KENYATAANNYA NOOOOL BESAR.

pengurus yang baru tersebut ternyata tak mampu berbuat banyak, apalagi dengan adanya rongrongan dari kelompok yang berseberangan, menjadikan pengurus reformis tersebut tak berkutik. Ada yang bilang kalo cuma besar di omong doang, tapi sejatinya nol besar. (saya sendiri sih nggak yakin itu)

tapi...

fakta di lapangan memang menunjukkan hal tersebut. Liga yang digadang membentuk liga yang profesional dan bersih, tak mampu berbuat banyak akibat dari boikot sebagian besar klub yang bernaung dibawah gerombolan pohon beringin. malah terjadi pemboikotan massal terhadap timnas dan pembentukan liga tandingan yang dianggap ilegal oleh pssi.

dengan dukungan yang massif baik dari klub pembangkang yang masih berstatus sebagai anggota pssi, dukungan pendanaan yang kuat dari big boss, serta ketidak berpihakan pemerintah, membuat pengurus pssi tsb seperti macan ompong yang cuma bisa mengaum tanpa bisa menggigit.

dan itu fakta.

dan setelah terjadi pergantian kepengurusan "secara paksa", dengan kembalinya "orang2 lama" kedalam kepengurusan serta didepaknya "orang2 yang dianggap reformis" menjadikan pssi "seperti dalam kegelapan lagi". meski diakui "demi merah putih" sepakbola kita jadi lebih damai, tenang dan tanpa gejolak.

bagaimana nggak damai, wong orang2nya dah jadi pengurus, serta liga yang dulu dianggap ilegal sekarang menjadi liga yang legal, dengan secara perlahan mematikan liga yang dulu dianggap legal. :D

dan yang menjadi pertanyaan besar dalam benak saya..

DIMANAKAH ORANG2 YANG MENGAKU REFORMIS SEPAKBOLA?

MASIH BERDIAMKAH ANDA2 MELIHAT LIGA YANG ANDA BIKIN DIMATIMAN SECARA PERLAHAN?

MASIH DIAMKAN ANDA2 MELIHAT KLUB2 ADA YANG DIMATIKAN?

ataukah ANDA2 CUMA OMONG DOANG.

tunjukkan nyali anda... jika memang seorang reformis.

ATAUKAH benar kalau ANDA2 MEMANG PECUNDANG.

=============

berharap muncul orang2 muda yang benar2 ikhlas demi sepalbola yang bersih dan bermartabat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun