Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ganyang Malaysia Ganyang yang Mana?

2 September 2010   00:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 989 0

"...tuduhlah aku sepuas hatimu, atau bila kau perlu bunuhlah aku..." (Jeritan Hati, ciptaan Meggi Z)

"...tikam sajo jantuang ko, bia nak tabang nyao, dalam hati nan luko, bialah hilang" [tikam saja jantungku sampai hilang nyawaku, agar hilang luka hatiku yang sangat dalam]. (Galau Hati Nan Luko, ciptaan Nedi Gampo)

Kompasioner yang budiman, Anda tentu paham, para kekasih dalam kedua lirik lagu di atas tidak benar-benar minta dibunuh. Semua orang tahu, kekasih yang terluka, sungguh gampang tersulut emosi. Permintaan ekstrim begitu hanya wujud keputus-asaan serta kesedihan mendalam atas hal atau janji dalam berkasih sayang yang tak ditunaikan oleh sang kekasih hati.

Nah kompasioner yg kebetulan penguasa, berkaca pada produk budaya pop diatas, pandai-pandailah Anda membaca isi hati rakyat. Semoga Anda sadar, mereka adalah kekasih yg sudah berdarah-darah terluka sebelum permintaan ganyang Malaysia mengemuka.

Kasus dengan Malaysia hanya sebuah tetesan asam yg menetes pada luka yg sudah lama ada. Dan kalau Anda bijaksana, bukan perang yg sebenarnya mereka pinta.

Anda kompasioner yang kebetulan juga penguasa, moga bisa memahami dengan seksama. Kalau gonjang-ganjing semua persoalan polsosbudhankam dinegara ini adalah sebuah bisul raksasa, niscaya permintaan perang hanyalah peniti yg menyebabkan bisul itu terledak.

Bukan perang yg mereka pinta. Karena dalam keseharian banyak mereka yg sudah 'perang' dengan kehidupan mereka sendiri: menjadi fakir miskin dalam negara yg konon gemah ripah loh jinawi ini.

Bukan, bukan perang. Yang mereka teriakkan sebenarnya protes atas biaya hidup yg makin tinggi, penegakan hukum yg belum mencerminkan rasa keadilan, dan riuh-rendah (serta senyap) kelakuan para wakil rakyat yg jauh panggang dari api dengan kondisi rakyat yg diwakili.

Mereka berteriak perang, karena telah lama  r i n d u  Anda dengarkan.

Bisa jadi pula yang sebenarnya mereka pinta adalah agar Anda memenuhi semua janji-janji masa kampanye dulu, yang luput Anda tunaikan.

Bacalah sekali lagi lirik lagu diatas. Kalau karena sakit hati dan kecewa mereka bisa gelap mata minta dibunuh saja, pasti dalam kesedihan yang lain mereka sanggup minta kekasih hati membunuh orang lain pula.

Kalau kompasioner yang membaca catatan ini kebetulan juga penguasa, hati-hati, jangan sampai Anda tak mampu menangkap makna yang sebenarnya pinta sejati dari rakyat, sang kekasih yang sedang sakit hati dan terluka.

Saran saya, untuk pulih wal afiat dan bisa berkasih sayang seperti sedia kala, sembuhkanlah dulu penyebab luka. Di bulan suci Ramadhan, insyaallah kepiawaian Anda menjawab hati rakyat memperoleh pahala berlipat berupa sorga indah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.

Salam ikut terluka dari seberang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun