Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Pesawat Harus Holding Area Menunggu Antrian Mendarat Bandara Adi Sucipto

2 November 2014   09:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:53 587 0


Ketika harus berangkat subuh ke bandara Soekarno Hatta kejar supaya tidak tertinggal pesawat check in pukul 04.30 WIB, boarding pukul 05.30 WIB, direncanakan take off pukul 05.50 WIB. Aku bersyukur pesawat yang saya tumpangi take of on time. Dalam perhitunganku akan on time juga pada kegiatanku di Yogyakarta, saya harus sudah berada ditempat acara pukul 08.40 WIB. Namun setelah akan landing di Bandara Adi Sucipto-Yogyakarta, pesawat yang kutumpangi harus melakukan Holding Area(dimana pesawat harus berputar-putar di udara menunggu antrian parkir) karena Apron (tempat parkir pesawat) penuh.

Para penumpang yang kami hormati, kami mohon maaf  dan mohon kesabaran penumpang bahwa pesawat harus melakukan Holding Areaselama 25 menit karena menunggu antrian landing," kata Pilot melalui pengeras suara di pesawat. Ternyata menunggu selama 25 menit pesawat melakukan holding area, belum juga bisa mendarat hingga 1 (satu) jam pesawat barulah mendapat giliran mendarat. Pada saat holding area tersebut ada tiga pesawat melakukan holding area, satu pesawat yang saya tumpangi, satu di bawah dan satu di atas pesawat yang saya tumpangi. Diperkirakan akan terjadi delayed dibeberapa bandara dengan pesawat yang sama. Ini akan menjadi kerugian besar bagi pengelola flight, penumpang juga pihak bandara.

Kata penumpang disampingku, "...kejadian seperti ini sudah tidak asing di bandara Adi Sucipto, karena Apron (tempat parkir) pesawat terlalu kecil hanya bisa menampung beberapa pesawat saja sehingga sering terjadi antrian. Dia bercerita panjang lebar mengenai bandara Adi Sucipto, pemindahan bandara atau perluasaan apron atau memperpanjang run way (landasan pacu) menurutnya adalah solusi terbaik.  Dia tidak setuju bandara dipindah ke pinggir laut, menurutnya bahwa laut sepanjang pengetahuannya adalah jalur rawan gempa (longsor akibat gempa), untuk apa kita membangun bandara triliyunan rupiah tetapi tiba-tiba dalam waktu seketika bandara hancur, biaya yang begitu besar hilang tak berguna. "...akan lebih baik memperpanjang run way dan apron di bandara sekarang. "

Yogyakarta adalah kota wisata, kota pelajar, kota budaya, kota sejarah, kota kuliner, dll, ada banyak turis domestic maupun turis luar negeri mengunjungi kota ini. Dalam rangka menarik minat wisatawan, seharusnyalah pemerintah segera memperhatikan layanan labih baik di bandara Adi Sucipto. Semoga segera!

Salam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun