Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mengembangkan Profesi Peramal

3 Agustus 2020   21:51 Diperbarui: 3 Agustus 2020   21:49 87 1
Kita semua bisa menjadi peramal

Tulisan ini lagi - lagi akibat dari pertanyaan dari beberapa murid pada saat saya mengajar

"Pak kok sejarah masa lalu bisa lagi"
"Pak kenapa mbah ......... Ramalan nya bisa tepat"
Roni
Suka musik, sejarah biasa ngutang di warung sekolah

Jika anda enggan melakukan berbagai ritual tradisional atau spiritual, mungkin lewat tulisan ini saya yakin kan anda akan bisa jadi peramal bahkan lebih ampuh dan akurat.

Kita awali dengan pertanyaan dari siswa diatas mengenai sejarah. Fokusnya adalah bukan sejarah yang terulang tapi fenomena sejarah nya yang berulang. Maksudnya begini, jika kita tahu dan mengerti apa yang terjadi di masa lalu maka kita bisa akurat meramal masa depan.

Akurasi nya sampai 99%

Dan cara seperti ini yang di pakai bukan oleh ahli tarot atau apapun itu melainkan di pakai oleh mesin - mesin / tekhnologi paling cangih saat ini.

Salah satu karakteristik sejarah itu adalah fenomena nya berulang karena kausalitas itu berjalan dengan pola yang sama. Maksudnya begini, jika anda badan nya kecil, lemah, tidak memiliki kekuasaan, miskin, lalu anda memukul orang yang badan nya besar, kuat, berkuasa, kaya, banyak teman nya, maka apakah bisa di ramalkan apa yang terjadi berikut nya?

Tentu saja

Anda akan di pukuli balik, dan dia tidak segan membuat anda cedera karena dia berkuasa dan banyak uang, simple bukan?

Jadi kausalitas itu jelas dimana anda menjadi sebab karena memukul dan dia bereaksi sebagai akibatnya. Jadi jika kita mengetahui data - data yang akurat di masa lalu dan hari ini, maka kita akan mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Salah satu falsafah china yang terkenal adalah

"Ceritakan kepada kami tentang masa lalu maka akan aku ceritakan pada kalian tentang masa depan"

Salah satu kasus nya seperti pada tahun 1812 napoleon bonaparte adalah seorang jendral, penguasa yang sangat di takuti bangsa eropa. Dia perang dengan bangsa manapun selalu menang seluruh eropa pun takluk minimal minta damai saja. Cuman dua yang tidak bisa di kalahkan yaitu rusia karena musim dingin nya, dan inggris karena pulau nya karena napoleon jago perang darat.

Untuk mengupayakan mengalahkan kedua negara ini napoleon pertama kali menyerang rusia tapi gagal, kemudian dia coba menyerang inggris dan gagal lagi dan akhirnya napoleon dikalahkan kasusnya seperti ini dalam sejarah.

Satu abad kemudian muncul lah sosok yang namanya Adolf Hitler dia menguasai seluruh eropa tidak terkalahkan di eropa kecuali dua negara yaitu inggris dan russia. Kemudian fenomena bonaparte terulang lagi dimana hitler menyerang rusia dan kalah lagi lalu menyerang inggris dan kalah juga lalu perang berakhir sekaligus akhir karir hitler.

Sejarah nya tidak berulang namun fenomenanya yang berulang. Napoleon menyerang rusia tanggal 24 juni sedangkan hitler tanggal 22 juni seperti nya hitler sering bolos di pelajaran sejarah.

Maksud nya jika ada orang yang mengetahui secara detail pasukan rusia sampai iklim disana belajar dari napoleon mungkin bisa saja dia akan menang.

Cara seperti ini juga bebas dari ke musyrikan bagi pemeluk agama.

Dulu ada presiden indonesia yang namanya soekarno yang tidak tergoyahkan juga tak terkalahkan setelah berkali kali di berontaki, di tinggalkan oleh teman nya tetapi dia bertahan sebagai presiden yang superior bahkan DPR pun lemah di bawah kekuasaan dia dan sebelum nya juga pernah di bubarkan, tapi ketika soekarno menaikan harga - harga, dia dijatuhkan.

30 tahun kemudian ada presiden indonesia yang sangat tangguh dia memberedel pers, media masa dia mengatur tentara seluruh element negara ada dibawah kekuasaan nya termasuk DPR MPR, namanya soeharto. Tetapi ketika dia gagal mengembalikan harga - harga tetap murah dia pun di gulingkan ditambah bosen juga di perintah sama beliau.

Masyarakat indonesia itu jika demo seolah tidak ada isu lain selain naikan gaji dan turunkan harga.

Jadi apakah terjadi dengan presiden sekarang?

Jadi kembali lagi bahwa fenomena nya yang terulang.

Kalau tidak suka dengan sejarah dan mempelajari semua ini, kita tetap bisa meramal dengan bantuan tekhnologi artificial intelegent.

Super computer di eropa saat ini mulai di fungsikan untuk mempredikai siapa yang akan juara liga sampai siapa pelatih yang akan di pecat bahkan siapa yang terdegradasi dan siapa pemain dengan bayaran termahal. Setelah di uji coba ternyata hasil nya sangat akurat.

Kenapa se onggok mesin bisa melakukan itu?

Ini hasil dari kumpulan data yang ada pada masa lalu dan hari ini.

Artificial google bahkan di klaim bisa meramal kematian seseorang dengan akurasi 95% dimana masyarakat indonesia masih sangat tabu untuk "mencoba" bertaruh dengan tuhan jangan kan rahasia tuhan seperti kematian, ijtihad sederhana yang seharus nya tidak di permasalahkan saja masih di perdebatkan.

Generasi sebelum AI google sekarang itu ada cortana yang akurat memprediksi pertandingan dan bing predict nya microsoft dengan tingkat akurasi 90%.

Ramalan itu pengaruhnya jauh lebih kuat pada suasana psikologis daripada kenyataan sesungguhnya. Jadi seperti ramalan zodiak, tarot, paranornal dan sebagainya sebenar nya tidak penting jawaban nya seperti apa tapi dampak pasikologi nya yang sampai membuat orang berfikir,

"Oh saya itu seperti ini ya"
"Pantes aja bisa kayak gitu"
Jordi
Percaya banget sama peramal cantik

Jadi bukan hanya dalam konteks agama tapi secara psikologis juga kurang baik menurut saya karena tidak akan mengantisipasi apa yang akan terjadi sesungguh nya dan seharusnya.

Point dari semua ini adalah

1. Jika kita makin banyak baca, belajar dan berpengetahuan tentang masa lalu maka kita akan bisa meramal masa depan

2. Faktanya temuan tekhnologi 90% itu tidak di publikasikan jadi jangan besar kepala dulu jika kita merasa sudah bisa instal ulang windows atau bisa menggunakan proxy VPN.

Sebenar nya tidak heran juga ketika fenomena The Simpsons bisa meramalkan masa depan karena para kreator nya tahu akan informasi yang tidak di publish pada waktu itu termasuk konspirasi.

Handphone juga dari dulu sudah di prediksi karena mereka sudah tahu pengetahuan, teori dan gagasan untuk membuat HP apakabar dengan sipiritualitas telepati?

3. Kausalitas itu bergerak dengan pola yang sama atau hubungan sebab akibat itu bergerak dengan pola yang sama jika kita bisa paham maka kita dapat mempredikai masa depan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun