Iringan suara alat musik sederhana  mewarnai sahur di Samarinda, mereka menggunakan alat-alat  yang sederhana seperti rebanda dan kendang hingga botol bekas minuman pun menjadi alat tempur untuk membangunkan warga sekitar yang disebut juga dengan " Bagarakan Sahur".  Bagarakan berasal dari kata "garak" yang berarti gerak. Kata "garak" diberi imbuhan ba-an, sehingga menjadi "bagarakan" yang berarti bergerakan.  Biasanya yang memainkannya adalah anak-anak dan pemuda setempat dengan pekikan " Sahur, Sahur, Sahur !!".Â
KEMBALI KE ARTIKEL