Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Wahai Pecandu Kebenaran Formil

29 April 2020   20:35 Diperbarui: 29 April 2020   21:37 173 1
Ini hari ke sekian kita mengurung diri di rumah
Membaca kisah bertukar kabar via sosial media
Hari ini telah kembali ke hadiratNya
Satu dua jiwa diiringi duka seantero dunia
Hari ini kembali berpulang belasan jiwa
Ada dokter, perawat, mereka yang ada di sana
Hari ini kembali tersiar kabar duka
Ratusan orang telah menghadapNya
Hari ini iya hari ini akankah ada lagi keluarga yang kembali berduka?

Tidak ada kematian yang datang mendadak
Tidak mungkin ada kematian yang pura-pura
Mati ya mati telah tertulis di suratan tangan manusia
Sebelumnya, orang biasa bilang si fulan sudah tiada, dikalahkan kanker stadium empat musuhnya sejak 2 tahun yang lalu
Atau ibu fulana telah pergi dengan membawa serta sakit jantungnya, ginjalnya, atau diabetesnya

Kini, siapapun yang mati, hari-hari ini
mendadak tidak terdengar berita sakit ginjal, jantung, diabetes, obesitas, darah tinggi, dan lain-lain sebagai algojo
Entah siapa yang bisa menasehati mereka hingga mendadak semua penyakit itu berubah jadi penyakit yang penyayang dan lembut hati

Kanker yang tak akan mau lagi menebar urat semburatnya di seluruh badan, berebut gula dal darah demikian rakusnya seperti dulu
Ginjal yang tidak lagi menjadi masalah
apalagi sampai menyebabkan keracunan apalagi sampai mematikan
pokoknya tidak mungkinlah
Diabetes, obesitas, jantung hanya tinggal aksesoris belaka

Kini, ratusan atau ribuan jiwa itu melayang hanya karena satu sebab tunggal saja

Maaf jantung, ginjal, diabetes, obesitas, auto imun, kanker...era mengerikan kalian telah sirna

Kalian tidak lagi punya privilege
Merenggut jiwa demi jiwa tanpa dapat dibendung
Seberapa pun digdayanya kalian keluarga metabolic syndrome

Itu dulu
hari ini ribuan nyawa melayang dengan mudahnya 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun