Sore itu hujan deras mengguyur kota Bogor. Seakan tak ada lagi tempat untuk berlindung, bahkan di bawah atap sekalipun. Entah mengapa hujan di Bogor selalu menyeramkan untuknya. Ia benci suara geledek. Kadang ia bermimpi andai ada remot untuk nge-mute suara geledek. Sehingga ia tak perlu mendengar suara menyeramkan itu. Ia berfikir mungkinkah malaikat sedang batuk sehingga ia mengeluarkan suara macam geledek. Atau malaikat sedang bertengkar hingga ia saling membentak. Lalu mereka menangis bersama dan terjadilah hujan deras. Hujan deras sederas kesedihannya sore ini.