Tepat di hari dimulainya ibadah puasa, kebijakan di kantor setiap tahunnya, memberikan dispensasi pengurangan waktu kerja satu jam dari biasanya. Jadi biasanya, pulang kerja jam 5, kini selama sebulan, bisa pulang jam 4 sore. Senang, karena bisa ngejalni hal lain di 1 jam bonus dalam bulan ini. Belum lagi yang semua orang nampakny berjaga-jaga. Yang menjalankan ibadah, berjaga-jaga dalam tutur, dan pnguasaan diri yang lain. Yang tidak ibadah juga turut berjaga-jaga, menjaga sikap untuk menghormati yang beribadah. Di lingkup kerja saya, bukan cuma sesama staf yang nampaknya berusaha betul menguasai diri, atasan pun tidak gampang naik darah seperti hari-hari biasa. Indahnya. Bulan ramadhan ini adalah bulan dimana saya sama sekali tidak kepikiran untuk berwiraswasta saja.
Hal baik lainnya adalah libur panjang setelah usai beribadah. Seminggu full bisa menikmati hari tanpa beban kerjaan. Sedangkan di hari raya saya, hanya satu hari saja, besoknya sudah harus bekrja lagi. Kenikmatan bulan ramadan ini, memunculkan khalayan, seandainya ajah, sebelum mendapati hari raya saya, ada ibadah puasa selama sebulan juga. wah, bisa dapet jatah dua bulan yang menyenangkan bukan selam setahun?