Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi mengatakan, 6 pesantren yang menjadi klaster corona tersebar di berbagai wilayah. Seperti pesantren milik Ketua DPRD Rembang, KH Majid Kamil MZ dan pesantren Gontor.
Masduki yang juga Stafsus Wapres Maruf Amin itu mewanti-wanti pesantren yang sudah terpapar harus melakukan karantina terhadap santri yang sudah positif corona dan melakukan tes pada santri lainnya.
Sumber : Detik [PBNU: 6 Pesantren Jadi Klaster COVID-19, Harus Waspada]
Sebelum terjadi klaster corona di pesantren, seharusnya para pemegang kepentingan sudah mengantisipasinya dengan melakukan tes yang benar-benar dapat menetukan seseorang positif corona atau tidak, yakni tes PCR.
Tapi kenyataannya, ponpes hanya menggunakan rapid test. Beberapa kali penulis membaca headline berita : Ponpes di Jawa Timur melakukan rapid tes massal, atau Sebelum masuk ponpes santri wajib lakukan rapid test. Alhasil, santri atau pengajar bisa saja tidak reaktif rapid test, namun ternyata telah bersemayam virus corona di tubuhnya. Maka muncullah silent spreader di pondok pesantren yang menyebabkan klaster Covid-19.
Nasi menjadi bubur, semua telah terjadi. Menyalahkan kebijakan sebelumnya tidak akan ada habisnya. Maka ada baiknya pemerintah maupun pihak terkait cepat bertindak sebelum klaster corona pesantren meluas.
Pada 15 Juli 2020, Masduki Baidlowi menyampaikan kabar baik. Ia mengaku Wapres Maruf Amin telah memanggil dan berdiskusi dengan Ketua Gustu Covid-19 Doni Monardo terkait kemunculan klaster pesantren. Dari pertemuan itu, Maruf dan Doni sepakat bahwa sebaiknya pihak pesantren menunda kedatangan santri yang masih libur atau belum kembali ke ponpes masing-masing. Pesantren yang diperbolehkan melakukan kegiatan belajar mengajar pun hanya pesantren di zona kuning dan hijau.
Hal yang menarik adalah bahwa keinginan Wapres dan Ketua Gustu agar pesantren secara rutin melakukan tes PCR dan dikoordinasikan dengan gugus tugas setempat. Sementara pesantren yang telah menjadi klaster harus dikarantina.
Sumber : Tempo [Pesantren Jadi Klaster Covid-19, Ma'ruf Amin Panggil Doni Monardo]
Upaya pemerintah ini patut diapresiasi dan didukung. Sebab keinginan pemerintah untuk menggunakan tes PCR secara rutin di pesantren jauh lebih baik ketimbang rapid test yang selama ini digunakan.