facebook.com/ancoltmnimpian Kalau ditanya, apa yang saya bayangkan jika mendengar kata ‘Jakarta’, jujur, sejak kecil, pasti saya menjawabnya: Monas dan Dufan. Mengapa demikian? Sebab dua tempat ini, menurut saya adalah simbol yang benar-benar mewakili Jakarta di mata saya. Tak ada kota lain di Indonesia yang mempunyai
landmark yang begitu kuat melekat di ingatan saya seperti kota Jakarta ini. Dan bukan ke Jakarta namanya jika tidak singgah dahulu ke Monas dan juga ke Dufan.
Dufan, The Dream Come True Sewaktu kecil, mungkin saat saya berusia sekitar 6 atau 7 tahun, saya sering sekali berkhayal datang ke sebuah tempat wisata. Di sana, ada beberapa wahana yang menyajikan berbagai hiburan, atraksi, dan juga permainan. Saat itu, saya tidak tahu bahwa tempat yang saya khayalkan sudah benar-benar ada. Maklum, sebagai orang kampung yang jauh dari Jakarta, tempat wisata yang saya tahu hanya sebatas yang lokal-lokal saja. Mimpi saya menjadi nyata ketika untuk pertama kalinya diajak ke Dufan oleh tante. Kala itu, saya benar-benar takjub dengan segala macam yang ada di sana. Meskipun saya telat mengetahuinya, yaitu saat saya berusia 9 tahun, saya tetap senang bisa main ke Dufan. Dan sejak saat itu, setiap musim liburan tiba, saya pasti merengek pada orang tua untuk bisa kembali mengunjungi Dufan. Beberapa waktu yang lalu adalah kali kesekian saya mengunjungi Dufan. Meski sudah berkali-kali ke Dufan, saya tidak pernah bosan. Seperti saat pertama kali saja, Dufan selalu berhasil membuat saya terpukau. Tentu saja semua itu karena Dufan selalu berinovasi. Dari tahun ke tahun, ada saja wahana baru yang siap menghibur para pengunjungnya. Termasuk saya dan juga keluarga.
KEMBALI KE ARTIKEL