Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Negeri Bernama Mentawai (I)

3 Juli 2011   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:58 1226 1
Mentawai. Tidak banyak orang indonesia yang tahu dimana letak mentawai bahkan masyarakat di sumatera barat sendiri jarang ada yang tahu dimana letak mentawai. Pernah suatu saat ngobrol dengan teman di chat.

" hai neen, dimana sekarang"

"hai juga. aku di mentawai sekarang.

"mentawai? di kalimantan ya?".

sigh! gubrak!. sejak kapan mentawai sudah bergeser posisinya dan berada di wilayah kalimantan? wah....bagaimana bisa memahami negara ini jika saja pulau sebesar mentawai masih tidak tahu.

Yep. Mentawai merupakan sebuah gugusan pulau besar yang termasuk dalam wilayah administratif provinsi sumatera Barat, dan sudah menjadi otonomi sendiri sejak tahun 2003. Sebelum otonomi menjadi Kab. Kep. Mentawai, pulau ini termasuk di dalam wilayah administratif Kab. Padang Pariaman. Coba saja bayangkan dan bentangkan peta, jika masyarakat mentawai ingin mengurus segala sesuatu harus ke padang dulu baru ke padang pariaman (jauh bukan?!). Dan dengan pertimbangan untuk meningkatkan APBD dan SDM, maka mentawai berdiri menjadi kabupaten tersendiri.

Mentawai berbeda dengan nias, dimana Pulau Nias adalah gugusan pulau besar yang masih terhubung dengan daratan antarwilayahnya. Akan tetapi untuk Mentawai, terdiri dari 4 gugus pulau besar yang membentang di sepanjang samudera hindia. Pulau - pulau itu adalah Kepulauan Siberut, Kepulauan Sipora, Kepulauan Pagai utara dan Selatan (Pusat gempa tahun 2010).

Kep. Sipora terletak di tengah - tengah sehingga pemkab Kep. Mentawai memilih untuk meletakkan ibukota kabupaten di pulau ini tepatnya di Tua Pejat. Kepulauan Siberut merupakan gugusan pulau yang paling ujung dan lebih dekat dengan Padang. Kepulauan Pagai utara dan Selatan dengan ibukota Sikakap membujur di ujung selatan gugusan kepulauan mentawai, dan 12 Mil lagi adalah batas wilayah ZEE Indonesia untuk wilayah ini.

Bumi Sikerei adalah julukan lain untuk mentawai, akan tetapi tidak semua masyarakat mentawai setuju dengan julukan ini, biasanya masyarakat mentawai akan menyebut bumi sikerei untuk wilayah siberut, karena di wilayah ini masih terdapat komunitas masyarakat adat suku mentawai lengkap dengan tradisinya. sedangkan untuk wilayah lain seperti sipora, dan pagai selatan - utara, sudah tidak begitu terlihat karena sudah banyak terjadi perkawinan campur antara penduduk lokal dengan pendatang seperti dari minang, pasaman, dll.

Sejauh mata memandang adalah lautan lepas dan samudera hindia, dan akses transportasi satu - satunya untuk wilayah ini antar wilayah, antar desa dan dusun adalah perahu mesin atau boat. Hanya beberapa wilayah yang bisa di tembus dengan jalan darat. selebihnya adalah wilayah samudera hindia.

Masalah transportasi adalah sebuah masalah pelik dan kompleks untuk kepulauan ini karena akan berimbas pada pembahasan tentang BBM. Ya. mencari BBM di mentawai sungguh sulit. lebih baik mencari emas dan berlian disini daripada BBM. Kenapa?! karena BBM yang masuk wilayah mentawai adalah bbm yang bersubsidi dan untuk pengambilannya harus menunjukkan kartu KK.

Sejak gempa pada bulan oktober 2010 menyapa pagai utara dan selatan, berimbas pada banyaknya lembaga yang bekerja di wilayah ini juga memberikan kontribusi yang cukup besar atas kelangkaan BBM. Bayangkan saja jika Pertamina hanya bisa mensuplai 3 ton bensin, 3 ton minyak tanah, dan pertamax sedangkan kebutuhan min. masing - masing lembaga adalah 300 liter plus perahu mesin yang membutuhkan banyak bensin. menjadi sebuah permasalahan tersendiri, harga bensin pun pernah sampai pada harga Rp. 25,000,- per liter. minyak tanah Rp. 10.000,- per liter. jadi wajar saja jika di pedalaman mentawai masyarakat lebih banyak menggunakan tungku dan kayu sebagai sarana untuk memasak.

Akses untuk ke wilayah pagai utara dan selatan pun cukup terbatas, karena hanya satu minggu sekali kapal ferry dari ASDP singgah ke sikakap yaitu pada hari rabu (selasa sore dari padang). dengan harga tiket yang bervariasi mulai dari ekonomi 50,000 - yang bisnis 100.000, dan yang mau menggunakan kamar harus merogoh kocek min. 500.000,- per kamar. tak ada pesawat kecil seperti sushi air namun kapal antarpulau yang ada. Satu - satunya akses transportasi antarwilayah.

Kendala lain adalah cuaca. cuaca di mentawai ini sangat ekstrim sekali, dan bisa sewaktu waktu badai menghantam. perubahan cuaca yang tak pasti menjadi kendala tersendiri karena memberikan pengaruh terhadap perahu mesin yang beroperasi. Jika cuaca buruk maka tak ada satu pun kapal yang berani berlayar hingga badai reda. Eksotik sekali memang tempat ini.

Ya.segala aktifitas di mentawai ini hanya bergantung pada 2 hal yaitu bensin dan cuaca, yang menjadi sebuah permasalahan yang tak ada ujung pangkalnya.

Komunikasi pun menjadi sesuatu yang sulit sehingga sinyal telkomsel hanya sampai di sikakap, dan ketika merambah ke wilayah pedalaman di mentawai yang menjadi alat komunikasi adalah batin karena hanya Tuhan dan kita yang tahu apa yang terjadi.

next stories : Siapa presiden indonesia?!

by. neena

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun