Tak seperti hari biasanya
aku mendengar gaduh lebih nyaring
dari suara tepukan tangan
di bawah-bawah panggung:
menyentak gendang telinga
yang seringkali berdiam diri
saat bedug merelakan dirinya dipukuli.
/2/
Segera kucari-cari
bunyi yang kian lantang itu
ke setiap jalan di belakangku.
/3/
Aku tak menemukan apa-apa
sebab mungkin Ia ada
di dalam dadaku yang sibuk
memeluk dirinya sendiri.
Depok, 2012
----------------------------------------
*Catatan: catatan ini hanya untuk memenuhi syarat minimal 70 kata dalam setiap tulisan supaya bisa ditayangkan. Puisi bukanlah teks yang bisa dibatasi, seperti udara yang tak semestinya dipagari. Terima kasih.