Pasir-pasir bergulir digerak gelombang getir, di atasnya: senja mengalir hingga ujung pesisir menertawakan kami, yang korban ibukota satir, yang korban pejabat berdasi kikir, yang korban asmara dalam pandir, yang korban dongeng raja-raja demokrasi mangkir
Ombak mengalun bening ke permukaan, di bawahnya: karang-karang membatu menghakimi kami, yang lari sejenak dari intrik realita, yang memaku mimpi tanpa daya, yang menyanyikan lagu kematian bagi semesta, yang lupa jalan pulang ke induknya
Gugusan awan bergerak berarak-arak, di antaranya: matahari menerbitkan jingga menghangatkan kami, yang rindu mantra-mantra pemanggil hujan, yang segan mengucap terima kasih tuhan, yang naïf tak peduli jalan pada tujuan, yang menerka kelewat jauh hari depan
-----------------------------------------------------------------------------------