Marcelino, menggenggam bola dengan erat, mengucap doa tanpa henti, siap untuk menendang bola penalti hasil orkestrasi merdu permainan yang harus dihentikan pemain Yordania. jari-jarinya menutup bibirnya, tetap tenang walau bola sudah melesak. Sepanjang permainan MArcelino mencari celah dan ruang matanya tajam, mengamati pergerakan lawan bagaikan rajawali yang mengintai mangsanya.
Witan, sang kilat, berlari dengan lincah, kakinya menari menciptakan tendangan yang melengkung indah di tiang jauh Gawang lawan. dan Goooooooooolllll. Gol kedua Indonesia pun tercipta. Gol ini layak diperbincangkan terus-menerus di setiap sudut tongkrongan dan di setiap warung kopi. Witan, tubuhnya bagaikan bayangan, tak terduga dan sulit dihentikan. Ia menerobos pertahanan lawan dengan mudah, bagaikan kancil, kecil lincah dan cepat.
Belum selesai kebahagiaan seluruh masyarakat Indonesia, tiba-tiba Marcelino mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan Witan. Sebuah pemahaman terjalin dalam sekejap, tanpa perlu kata-kata. Marcelino mengayunkan kakinya, lagi-lagi Witan dengan cerdik melenhkungan bola melepaskan umpan, tak Heran Ferdinan tinggal memarkir bola pelan saja dan kembali Gol, lagi lagi sang calon maestro kalem saja merayakannya.
Gol demi gol tercipta, buah dari kerjasama yang apik antara Marcelino, Witan, dan seluruh tim Garuda Muda. Kekuatan tim yang hebat dalam koordinasi, kombinasi, dan setup play mereka menjadi kunci utama kemenangan bersejarah ini. Garuda Muda menunjukkan dominasi mereka di lapangan, tak hanya Yordania, tim Australia adalah salah satu buktinya.
Di akhir pertandingan, Garuda Muda keluar sebagai pemenang. Marcelino dan Witan dihujani pujian dan sorak sorai para suporter. Mereka telah menunjukkan kepada Asia bahwa Garuda Muda siap untuk terbang tinggi. Indonesia Red Alert buat mereka. Kita semua berharap kemenangan ini menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia, membangkitkan rasa bangga dan optimisme di hati rakyat.
Namun, perjalanan mereka tidak berhenti di situ. Tantangan di fase perempat final menanti. Marcelino, Witan dan seluruh tim harus terus berlatih keras, meningkatkan kemampuan, meningkatkan kekuatan dan menjaga kekompakan tim. Mereka harus siap untuk menghadapi tim-tim terbaik Asia dan membawa nama harum bangsa Indonesia di kancah internasional.Â