Terdiam sejenak, Ada yang memaksaku menghentikan gerakan bibir ini. Seorang perempuan yang tak lagi muda. Aku menaksir umurnya 70-an berjalan dengan langkah yang berat menuju aula tempat pengajian Ahad Pagi dilaksanakan. Tangan kirinya yang keriput memegang tongkat untuk menyangga tubuhnya. Jalannya tertatih-tatih. Sebentar-sebentar dia berhenti, sekedar untuk istirahat. Aku menghitung langkahnya tidak lebih dari lima langkah. Tiap lima langkah dia berhenti. Tiap lima langkah dia berhenti.