Sudah, lupakn saja. Hari ini aku mau daftar kuliah. Senang rasanya sdh bisa kuliah, kt org lebih terlihat dewasa. "Mba, bs pinjam pena-nya gak?" Tiba2 seorg gadis mencolek bahu ku dr belakang. "Oh iya, silakan.." Jawabku sambil mberikannya pena tp wanita ini malah bengong melihat ku, seolah2 mengenalku. "Icha?" Hah?! aku ikut bengong krn kali ini dia mnyebut nama panggilan ku semasa kecil. "Icha, beneran Icha kn? Alice Wintara. Kmu g kenal aku? Hey..hey.."
"Lala? OMG...."
Dia Lala. Hah?!
"Kmu tega bnget sih pergi tanpa pamit" "Sorry La, itu dadakan bnget. Aku udh brusaha nyari kalian di Fs & Fb tp g ktemu. Dika dan Benny dimn? Klian masih sering ketemu?"
"Ya iyalah, SMP & SMA kmi bareng tapi sempat pisah di kelas 2 SMA. Aku dan Dika masuk IPS. Benny kelas IPA tapi ya kita tetap sering ktemu. Gilaa.. Kangen bnget kita sm kmu Cha" Ujarnya sambil sesekali memeluk ku. "Eh, mrk kuliah disini lho... Tuh td masih di lobi, yuk yuk..." Lala menarik tanganku. Lala slalu begitu, enerjik.
Sesampainya di lobi... "Say... Ben, ni liat deh aku ktmu siapa.." Hhmm.. Lala & Dika pasti sudah pacaran.
"Ichaa?"ujar Dika dan Benny kompak.
Aku bengong. Rasanya kaku, mungkin krn lama ga ktemu. "Aku kangen sama klian... Maaf ya, dl aku prg tnp pamit..." ujarku sambil mnundukkan wajah. "Haha... Masih kaya dl aja. Cengeng!"
Aaaa...Benny masih nakal & kembali menggangguku. "Benny kangen bnget lho ma kmu Cha... Kelas jd sepi krn gak ada lg yg bs di ganggu.. Haha.." ujar Lala yg di dukung oleh Dika.
"Alaah, kalian berdua aku tinggal, skl ktemu udh jadian aja.." balasku menggoda Lala & Dika.
"Iya donk, knp cr jauh2 klu udh ada di depan mata, Hehe.." jwb Lala sambil nyengir. "Nah kmu sendiri, kok sendirian aja? Mana Mas jogja?" "Aku malah msh sendiri hehe..."
"Sm donk kya Benny. Ayo Ben, nyatakanlh sblm terpisah lg hahay" Ujar Dika.
Ah, aku ngga mengerti apa yg mrk katakan.
Sejak brtemu kmi kembali sering jln brsama. Kami satu kampus walaupun beda jurusan. Aku jurusan komunikasi. Benny Arsitek. Sepasang kekasih itu jurusan Manajemen.
Sudah semester 4, senangnya kami msh sering bersama.
Dan akhrny mlm itu tiba, Benny mengajak ku jln ke bukit bintang.
"Lala dan Dika kok ga ada?"
"Aku sengaja mengajakmu sendiri"
"Oooh..." jawabku polos sambil menikmati prjalanan malam itu.
Sampai di bukit bintang kmi sama2 terdiam. Bahkan Benny yg terkenal bawel jd berubah.
"knp dulu kmu mendadak pergi?" "Bukannya aku udh pernah jelasin ya?"
"Iya, dan kenapa ga pernah kasi kbr?" Benny benar2 serius. "Aku lupa no telepon kalian. Maaf" jawabku cuek sambil menikmati suasana kota jogja dari bukit bintang.
"Aku kehilanganmu..."
"Aku jg.."
"Lebih dr rs kehilangan.."
"Sama." Suasana hening sejenak & Benny menggenggam tanganku
"Aku mencintaimu"
''Sam... Hah?! Apa?" Aku benar2 kaget mendengar pernyataannya & refleks melepas genggaman tangan Benny.
"Ah, ga lucu"jawabku. "Sudah cukup rasanya aku memendam perasaanku selama 10tahun. Mungkin ini konyol. Aku sempat menutup hatiku krn harapan utk bertemu dgn sptnya sudah tdk ada. Tapi, 2thn lalu kita ktmu rasa itu muncul lg. Aku rasanya ingin ungkapin semua tp aku takut itu hny emosi sesaat. Aku tidak meminta kmu mperhitungkan waktu ku menunggu hanya kalau keberadaanku mbuatmu nyaman, ijinkan aku mnjadi tempat mu brsandar selamanya"
OMG... Ini benar2 mengejutkan buatku. Aku memang pernah sebel krn dia slalu menggangguku swaktu memakai seragam merah putih tp tdk ku pungkiri aku menyukainya & saat brpisah dia adl salah satu org yg slalu ku rindu.
"Ben, makasih ya buat rasa yg kmu simpan. Hhmm... Jujur wlupun kmu suka iseng tp aku ngerasa nyaman sm kamu, aku tidak hny ingin kmu mnjadi tempat ku bersandar tapi tempat dimana aku bs mengerti cinta memang harus berbagi"
Bukit Bintang menjadi saksi bhw cinta di bangku merah putih tdk akan mudah trmakan wkt.
~Jogja, 10sept10~
*Batal ke bukit bintang jd mengenang masa merah putih ;)
♥ Nda ♥
