Berita kelulusan sekolah sudah sampai di telingaku, langkahku selanjutnya adalah berjuang untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Aku Nina, yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi dan kuharap negeri. Sabila Reinissa adalah kembaranku, ia lahir selang 5 menit setelahku, ia akrab dipanggil Nissa. Kami berdua sama-sama sedang berjuang agar bisa lolos seleksi ke perguruan tinggi yang kami inginkan, tentunya dengan jurusan yang sesuai dengan minat kami masing-masing.
Aku dan Nissa meskipun kembar, bukan berarti kami memiliki minat dan bakat yang sama, Nissa si bawel itu memiliki kemampuan memasak yang menakjubkan, sama seperti Ibu kami. Nissa lulusan SMK Jurusan Tata Boga, sedangkan aku selayaknya anak SMA biasanya, yang masih sibuk mencari passion diri menjelang ujian akhir sekolah. Berbeda dengan Nissa sudah lebih dulu kembangkan minat dan bakatnya sesuai dengan passion yang ia sukai.
Aku? Satu-satunya mata pelajaran yang kusukai adalah pelajaran Bahasa Indonesia.
Tapi… Kurasa bukan berarti itu passionku? Semua orang di Indonesia juga mungkin menyukainya, itu bahasa Nasional bukan?
“Bu?” Panggilku
.
“Iya Mbak Nin?” Jawab Ibu.
Hening, aku hanya diam tak balas sahutan Ibuku.
Kudengar Ibu menghela napas, “Mbak Nina ada yang lagi dipikirkan?” tanya Ibu menyahut kembali.
“Ada...”