Salah satu cara untuk menghasilkan biomassa kelapa sawit menjadi energi listrik yaitu dengan cara diolah menjadi biogas untuk bahan bakar (PLTbg). Pengolahan biogas merupakan alternatif pertama yang dilakukan untuk mengubah biogas menjadi energi listrik. Dilansir dari artikel koaksi Indonesia, potensi biogas kelapa sawit menghasilkan 72 MWh/hari berdasarkan hasil survei. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Cicatur nauli,Saragi (2021) mengenai Pengenalan Alat dan Proses Pengolahan Kelapa Sawit Serta Biogas Plant di PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Hapesong, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, metode pengolahan (CPO) yang dilakukan melalui 3 tahap, yaitu sortasi, perebusan, perontokan dan pengepresan. Pada hasil pengepresan (fiber) akan dialirkan menuju stasiun boiler sebagai bahan bakar dan inti akan di alirkan ke stasiun kernel. Pada kernel akan menghasilkan cairan minyak kasar yang akan di alirkan ke stasiun pemurnian. Metode pada pengolahan LCPKS menggunakan anaerobik termofilik yang dimana pada proses akhir ini akan menghasilkan biogas yang bisa digunakan untuk bahan bakar.
Meskipun penelitian mengenai pengolahan limbah kelapa sawit untuk biogas sudah banyak, namun pengoptimalisasi biogas dari limbah sawit masih  membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk hasil yang lebih optimal.