Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Realisme Kontemporer dalam Kebijakan Luar Negeri Jokowi: Studi Kasus Peran Indonesia di ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)

8 Desember 2024   20:11 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:20 75 1
Kebijakan luar negeri Indonesia di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo merefleksikan pendekatan pragmatis berbasis realisme kontemporer. Dalam konteks ini, Indonesia berupaya menjaga kepentingan nasional di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks. Salah satu manifestasi nyata dari pendekatan ini adalah peran aktif Indonesia dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk memperkuat peran ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.  AOIP merupakan dokumen strategis yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Indo-Pasifik. Indonesia memainkan peran sentral dalam mendorong pengesahan AOIP sebagai kerangka kerja ASEAN untuk menghadapi tantangan geopolitik dan geoekonomi di kawasan. AOIP dirancang untuk menghadirkan kawasan yang terbuka, inklusif, dan berbasis pada prinsip hukum internasional, dengan mengutamakan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan bersama.  

Sebagai negara dengan posisi geografis strategis, Indonesia berupaya memanfaatkan AOIP untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan. Dalam perspektif realisme, peran ini mencerminkan upaya Indonesia untuk mempertahankan kepentingan nasional melalui penguatan posisi tawar di tingkat regional dan global. AOIP menjadi alat diplomasi penting bagi Indonesia untuk mengelola rivalitas kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik.  

Rivalitas geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik. Kedua negara ini bersaing memperebutkan pengaruh ekonomi, politik, dan militer di kawasan. Dalam situasi ini, Indonesia menggunakan pendekatan multilateral melalui ASEAN untuk mendorong keseimbangan kekuasaan yang stabil. Pendekatan ini selaras dengan strategi realisme yang menempatkan keamanan nasional dan stabilitas kawasan sebagai prioritas utama.  

Melalui AOIP, Indonesia mendorong prinsip inklusivitas dan penghormatan terhadap hukum internasional. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun kekuatan besar yang mendominasi kawasan Indo-Pasifik. Upaya ini mencerminkan strategi realis yang berorientasi pada pencapaian stabilitas jangka panjang dengan memanfaatkan kerja sama multilateral sebagai instrumen utama.  

Selain menjaga stabilitas kawasan, AOIP juga menjadi platform untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Indonesia memanfaatkan inisiatif ini untuk mendorong proyek-proyek strategis yang mendukung pembangunan nasional. Sebagai contoh, kerjasama maritim dalam AOIP difokuskan pada peningkatan konektivitas, keamanan laut, dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan visi Poros Maritim Dunia yang menjadi salah satu pilar utama kebijakan Jokowi.  

Namun, implementasi AOIP tidak terlepas dari tantangan. Salah satunya adalah perbedaan kepentingan di antara negara anggota ASEAN dalam menyikapi rivalitas kekuatan besar. Beberapa negara ASEAN cenderung mendukung salah satu kekuatan besar, sementara yang lain berusaha menjaga netralitas. Dalam konteks ini, Indonesia memainkan peran sebagai mediator untuk memastikan kesepahaman dan kesatuan di antara negara-negara anggota ASEAN.  

Tekanan dari Amerika Serikat dan Tiongkok juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Kedua kekuatan besar ini sering kali mendorong ASEAN untuk berpihak dalam persaingan strategis mereka. AOIP digunakan oleh Indonesia sebagai strategi untuk mempertahankan posisi netral ASEAN, sekaligus memastikan bahwa ASEAN tetap menjadi aktor yang relevan di kawasan Indo-Pasifik.  

Prinsip "politik bebas-aktif" tetap menjadi landasan kebijakan luar negeri Indonesia di era Jokowi. Namun, implementasinya disesuaikan dengan dinamika geopolitik kontemporer yang menuntut fleksibilitas dan adaptasi. AOIP menjadi salah satu contoh nyata dari bagaimana Indonesia menerapkan prinsip ini dalam menghadapi tantangan global yang kompleks.  

Di sisi lain, AOIP juga memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dengan negara-negara Indo-Pasifik. Melalui kerjasama di sektor infrastruktur, energi, dan teknologi, Indonesia berupaya menarik investasi dari mitra-mitra strategis. Diplomasi ekonomi menjadi salah satu pilar utama kebijakan luar negeri Indonesia di era Jokowi, dan AOIP memberikan kerangka kerja yang mendukung upaya ini.  

Namun, keberhasilan AOIP juga sangat bergantung pada komitmen dari semua pihak, baik di tingkat ASEAN maupun di luar ASEAN. Kurangnya koordinasi dan ketidakseragaman kebijakan di antara negara-negara anggota ASEAN sering kali menjadi hambatan dalam implementasi inisiatif ini. Selain itu, pengaruh kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok juga dapat mengganggu dinamika internal ASEAN.  

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, peran Indonesia dalam AOIP mencerminkan pendekatan diplomasi yang strategis dan adaptif. Pendekatan ini mencerminkan kombinasi antara pragmatisme realisme dan kepemimpinan regional yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan kekuasaan di kawasan.  

Indonesia juga memanfaatkan AOIP untuk memperjuangkan isu-isu global seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan keamanan maritim. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Jokowi tidak hanya berfokus pada kepentingan domestik, tetapi juga berkontribusi pada agenda global yang lebih luas.  

Melalui AOIP, Indonesia berupaya membangun kawasan Indo-Pasifik yang stabil, inklusif, dan berbasis pada prinsip-prinsip hukum internasional. Langkah ini sejalan dengan visi besar Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama di kawasan, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai aktor utama dalam dinamika geopolitik Indo-Pasifik.  

Secara keseluruhan, peran Indonesia dalam AOIP mencerminkan keberhasilan diplomasi berbasis realisme kontemporer. Kebijakan luar negeri Jokowi mampu menjawab tantangan global sekaligus memperkuat posisi Indonesia di ASEAN. Namun, untuk mencapai hasil yang lebih optimal, diperlukan komitmen yang lebih kuat dari semua pihak, baik di tingkat ASEAN maupun global.  

Dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang adaptif, AOIP dapat menjadi landasan bagi Indonesia untuk memainkan peran lebih besar di kawasan Indo-Pasifik. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat stabilitas kawasan tetapi juga mendukung pembangunan nasional Indonesia secara berkelanjutan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun