Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan siswa yang merasa bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) atau Pendidikan Pancasila kurang relevan dengan kebutuhan mereka pada saat ini. Contohnya, ada seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Grobogan yang mengeluhkan tentang cara pembelajaran PPKn yang hanya menggunakan metode ceramah saja. Jadi Guru PPKn di sekolahnya hanya memaparkan materi tentang Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal, dan NKRI saja, tanpa memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk aktif di dalam kelas. Jadi para siswanya merasa pembelajarannya kurang menarik, relevan, dan bermakna untuk mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL