Kerusakan jalan di Tanah Datar semakin parah, mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan fundamental masyarakat. Bahkan, FPSM (Forum Peduli Sosial Masyarakat) turun tangan melakukan pengecoran jalan secara mandiri di ruas Batusangkar-Sungayang, sekitar Nagari Minangkabau. Mereka bertindak sebelum korban berjatuhan, menunjukkan rasa kepedulian yang luar biasa.
Sebagai anak nagari yang peduli, Suherman mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Tanah Datar saat ini. Ia menegaskan, seharusnya pemerintah daerah hadir sebagai solusi, bukan menutup mata terhadap masalah masyarakat. Menurutnya, kepemimpinan sejati diukur dari kemampuan memimpin dan berkolaborasi. Bahkan jika anggaran daerah terbatas, upaya lobi ke provinsi atau pemerintah pusat harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sebelum memasuki tahun politik, Suherman sudah dikenal sebagai sosok dengan jiwa sosial yang tinggi.
Dalam tragedi galodo yang melanda Tanah Datar pada 11 Mei 2024, Suherman dan timnya tak tinggal diam. Mereka dengan cepat turun ke lapangan, membantu masyarakat terdampak dan kali ini aksi sosial Suherman dan tim masih terus berlanjut terbukti saat ini di Masjid Baburrahim, Jorong Batu Basa, dan perbaikan jalan longsor yang menghubungkan nagari Batu Basa dengan nagari Pitalah. Menghadirkan alat berat, mereka mempercepat pembangunan masjid dan jalan yang vital bagi masyarakat.
Suherman bukan hanya berbicara, tetapi bertindak. Ia mengingatkan kita semua, bahwa mengabdi dan membangun haruslah dari hati, tanpa setengah-setengah. Inilah sosok yang dibutuhkan Tanah Datar, pemimpin yang hadir untuk rakyat dan berjuang bersama mereka "manjadi sitawa sidingin katiko damam". "AA"