Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sajak Pagi pada Malam

8 Juli 2014   13:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:03 28 0


Pernahkah kau menatap pagi? Dingin keringat belum mencair, menjajakan cinta hingga penghujung malam. Angin canda tak pernah merelakan senang, terkapar mimpi di angan-angan panjang. Sebelum lekang cahaya di balik tembok, remuk harap ditelan kesenjangan hari. Haruskah aku membelai surya? Sengatnya telah mencakar nafas-nafas beku. Aku ingin kembali: berceritakanmu tentang kematian.

Bandung, 08 Juli 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun