Tanjungpinang, dengan letak Geografis  yang strategis di Selat Malaka, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi gerbang ekonomi maritim Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Posisi ini memiliki keuntungan yang signifikan, keberhasilan Tanjungpinang akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Selat Malaka merupakan jalur pelayaran internasional yang sangat sibuk, menjadikan Tanjungpinang sebagai titik strategis untuk aktivitas perdagangan dan logistik. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pinang sebagai pelabuhan transit internasional akan meningkatkan volume perdagangan dan lapangan kerja di sektor logistik dan jasa kepelabuhanan, sejalan dengan Pasal 26 UU Kelautan yang mendorong pemanfaatan sumber daya laut untuk pembangunan nasional. Perairan Tanjungpinang kaya akan sumber daya perikanan, serta keindahan alam bawah laut yang menjanjikan sektor pariwisata bahari, budidaya rumput laut berkelanjutan meningkatkan pendapatan nelayan, mengurangi ketergantungan pada penangkapan ikan tradisional.  Energi gelombang menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan. Pariwisata bahari bertanggung jawab, seperti snorkeling dan diving di terumbu karang terjaga, menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan lokal. Serta, kedekatan dengan Singapura dan Malaysia memberikan akses mudah ke pasar regional dan peluang kerja sama ekonomi yang luas. Kerjasama dengan Singapura dalam logistik dan pariwisata meningkatkan daya saing Tanjungpinang di tingkat regional, sejalan dengan semangat kerjasama regional dalam UU Kelautan.
KEMBALI KE ARTIKEL