Surah Ali Imran, surah ketiga dalam Al-Quran, terdiri dari 200 ayat.
Surat Ali Imran masuk ke dalam kelompok Surat Madaniyyah karena diturunkan di Kota Madinah pada tahun 9 Hijriyah. Dia juga disebut Az-Zahraawani (dua kali).
yang luar biasa) bersama dengan Surat Al-Baqarah karena keduanya mengungkapkan hal-hal yang ahli kitab sembunyikan, seperti kelahiran Nabi Isa AS dan kedatangan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Dalam hal surah Ali Imran, tujuannya adalah untuk menganut tauhid. Kisah keluarga Imran diceritakan dalam Surat Ali Imran, mulai dari kelahiran Maryam, putri Imran, hingga kelahiran nabi Isa AS, putri Maryam. Membaca surat-surat Ali Imran memiliki banyak manfaat. Salah satunya akan menerima syafa'at pada hari Kiamat.
Bagaimana bunyi lengkap Ali Imran ayat 104? Berikut bacaan beserta arti dan tafsirnya.
Â
Arab-Latin: "Waltakum mingkum ummatuy yad'na ilal-khairi wa ya`murna bil-ma'rfi wa yan-hauna 'anil-mungkar, wa ul`ika humul-muflin"
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
Melakukan perbuatan baik dan mengajak orang lain kepada kebajikan adalah tanggung jawab semua orang yang beragama Islam. Sebagaimana disebutkan di atas, prinsip amar ma'ruf nahi munkar
diuraikan dalam ayat 104 Surah Ali Imran. Dalam Surah Ali Imran ayat 104 disebutkan bahwa ada perlunya kelompok yang memiliki pendapat dan tindakan yang dapat dicontoh. Sesuai dengan petunjuk Allah SWT, kelompok tersebut terus mengajak orang untuk melakukan kebaikan. Ini ditunjukkan dalam Surah Ali Imran ayat 104 dengan seruan bagi kaum muslim untuk berdakwah menyebarkan ajaran Islam dengan benar dan dengan kesadaran, baik kepada orang-orang terdekat mereka maupun masyarakat umum.
Tafsir Surat Ali imraan ayat 104.
Surat Ali Imran (3:104) menyampaikan pesan yang sangat relevan dalam konteks pembentukan komunitas Islam yang kokoh dan tangguh. Ayat ini mengajak umat Muslim untuk bersatu dalam kebaikan, memperjuangkan kebenaran, serta menyebarkan dakwah Islam dengan penuh hikmah dan kesabaran.
Pertama, ayat ini menegaskan pentingnya persatuan dalam berbuat kebaikan. Ini menyoroti pentingnya solidaritas dan kerjasama antarumat Muslim dalam memperjuangkan kepentingan bersama dan memajukan agama Islam. Persatuan dalam kebaikan memberikan kekuatan kolektif yang dapat mengatasi rintangan dan menghadapi tantangan dengan lebih efektif.
Kedua, ayat ini menekankan pentingnya memperjuangkan kebenaran. Umat Muslim diminta untuk aktif berperan dalam menyebarkan nilai-nilai kebenaran dan memerangi segala bentuk ketidakadilan dan kesesatan. Ini menegaskan bahwa Islam bukan hanya tentang keyakinan pribadi, tetapi juga tentang transformasi sosial yang membawa manfaat bagi masyarakat.
Ketiga, ayat ini menyoroti pentingnya menyebarkan dakwah Islam dengan penuh hikmah dan kesabaran. Dakwah yang bijaksana dan sabar adalah kunci untuk mencapai pemahaman dan penerimaan yang lebih luas terhadap ajaran Islam. Hal ini menekankan bahwa pendekatan yang santun dan sabar lebih efektif daripada pendekatan yang agresif dan konfrontatif dalam menyampaikan pesan agama.
Dengan demikian, Surat Ali Imran (3:104) memberikan pedoman yang kuat bagi umat Muslim dalam membentuk komunitas yang berdasarkan persatuan, kebenaran, dan dakwah yang bijaksana. Ayat ini menekankan pentingnya membangun fondasi yang kokoh untuk memperjuangkan Islam dengan cara yang terbaik dan paling efektif.
Surah An Nahl/16:125
An Nahl tergolong ke dalam surat Makkiyah dan merupakan urutan ke-16 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 128 ayat. Dijelaskan oleh Prof Wahbah az-Zuhaili dalam bukunya yang bertajuk Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syariah, Manhaj penamaan An Nahl sendiri diartikan sebagai lebah.
Surah ini dinamakan An-Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya: "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah" Dalam surah An Nahl ayat 125 tersebut, Allah SWT memberikan pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia (dakwah) ke jalan Allah SWT. Maksud jalan Allah SWT di sini adalah syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Allah SWT menjelaskan cara dakwah lainnya menurut surah An Nahl ayat 125 adalah dengan pengajaran yang baik, lemah lembut, dan menyejukkan. Sehingga, apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Berikut bacaan beserta arti dan tafsirnya dari surat An Nahl ayat 125.
Arab-Latin: "ud'u il sabli rabbika bil-ikmati wal-mau'idhatil-asanati wa jdil-hum billat hiya asan, inna rabbaka huwa a'lamu biman dlalla 'an sablih wa huwa a'lamu bil-muhtadn."
Artinya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk."
Tafsir Ayat 125 Surah An-Nahl:
Ayat ini menekankan nikmat Allah kepada umat manusia dengan mengutus para rasul dan nabi sebagai pemandu mereka dalam menjalani kehidupan yang benar. Para rasul dan nabi membacakan ayat-ayat Allah, menjelaskan agama, membersihkan jiwa dari kekotoran akhlak, dan mengajarkan kitab-kitab suci serta hikmah.
Ayat ini juga menegaskan bahwa sebelum datangnya risalah, manusia hidup dalam kegelapan kejahilan dan kesesatan. Namun, dengan datangnya risalah, Allah membawa mereka dari kegelapan menuju cahaya, dari kekufuran menuju iman, dan dari kebatilan menuju kebenaran.
Selanjutnya,dengan demikian ayat ini menekankan bahwa iman kepada Allah dan amal shalih adalah kunci masuk surga. Mereka yang beriman kepada Allah dan beramal shalih akan masuk surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka akan kekal di dalamnya selamanya, dan Allah telah menyediakan untuk mereka rezeki yang baik di surga tersebut. Ini adalah balasan terbaik yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih.