"Salah satu hal terberat adalah masuk ke dunia si anak. Kita harus bisa membuat mereka merasa nyaman dan menganggap kita sebagai teman bermain, bukan sebagai orang asing," ujar Mas Dio. Pendekatan ini tidak hanya mempermudah proses terapi, tetapi juga membantu anak untuk merasa diterima dan divalidasi secara emosional.
Ketika Anak Merasa Tantrum, Bosan, dan Tidak Nyaman
Dalam praktik sehari-hari, ada banyak situasi yang menantang. Beberapa anak, terutama yang baru pertama kali mengikuti terapi, kerap merasa takut atau tidak nyaman ketika harus bertemu dengan fisioterapis. Tidak jarang, mereka mengekspresikan ketidaknyamanan dengan tantrum, menangis, bahkan menggigit. Namun, alih-alih menyerah, seorang fisioterapis dituntut untuk memvalidasi emosi anak, menenangkan mereka, dan mencari cara kreatif untuk mengalihkan perhatian mereka ke kegiatan terapi.
"Digigit itu bagian dari bonus pengalaman," candanya, menunjukkan dedikasinya dalam memahami perilaku anak-anak. Menurut Mas Dio, keberhasilan terapi sangat bergantung pada kemampuan fisioterapis untuk memahami karakteristik masing-masing anak dan menciptakan sesi terapi yang terasa menyenangkan.
Manfaat Tersembunyi dari Fisioterapi Anak
Tidak hanya memberikan dampak pada perkembangan fisik anak, fisioterapi juga memiliki manfaat lain yang jarang diketahui:
1. Membangun Koneksi Emosional