Di era digital yang semakin bising ini, kita menyaksikan fenomena menarik di kalangan mahasiswa. Mereka begitu piawai dalam merangkai kata-kata, tampil berapi-api dalam diskusi, dan membawa gagasan yang terdengar revolusioner di berbagai panggung bebas. Dengan penuh percaya diri, mereka berdebat, mengutip referensi dari buku-buku kiri hingga literatur yang berkiblat ke Barat. Seolah, mereka adalah intelektual muda yang kritis, vokal, dan progresif.
KEMBALI KE ARTIKEL