Tanganku meraba sebuah ponsel yang tidak jauh dari tempat tidurku. Jam digital pada ponsel itu menunjukan bilangan 01.46. Tidak biasanya malam ini begitu menusuk tulang belulang. Aku mulai meronta hampir tak kuasa tuk menahannya, dan memaksaku tuk merapatkan selimut. Namun perutku sakit, setelah kupastikan ternyata aku baru saja kedatangan ‘tamu bulanan dari cibeureum’ alias ‘nyeri haid’. Penyakit ini untuk sebagian wanita sudah tidak asing lagi. Ya, nyeri yang tak tertahankan  membuat seluruh tubuh ikut menggigil dan sedikit demam. Aku bangun sejenak untuk menyalakan lampu. Kutengok suamiku masih terjaga dalam mimpinya. ‘Gantengnya suamiku kalau lagi tidur’. Ternyata nyerinya semakin menjadi-jadi, hingga menyeretku ke kamar mandi. Nyaris sembilan kali aku bulak-balik kamar mandi. Mual dan pusing membuatku ingin ‘muntah’, tapi itu gagal. Nyeri di perutku menjadi-jadi, tubuh ini menggeliat kesakitan hingga membangunkan suamiku.