Sudah sejak berabad - abad potensi kekayaan indonesia dibidang kemaritiman sangat besar , Sejak abad ke-9 Masehi, yang juga merupakan awal masa keemasan nusantara, bangsa Indonesia telah melakukan pelayaran jauh dan mengarungi lautan, ke barat memotong Lautan Hindia hingga Madagaskar, ke timur hingga Pulau Paskah. Dengan kian ramainya arus perdagangan melalui laut, mendorong munculnya kerajaan-kerajaan di nusantara yang bercorak maritim dan memiliki armada laut yang besar. Kerajaan Sriwijaya ( 683 - 1030 M ) adalah bukti kejayaan maritim Indonesia masa lampau.
Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari sekian banyak spesies. Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau yang sangat luas dan padang lamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian besar terumbu karang yang luar biasa, yang ada di Asia. Hal tersebut menandakan betapa besarnya potensi yang dimiliki oleh lautan Indonesia.
Dibidang kelautan Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang, ekosistem mangrove yang memiliki ribuan spesies dimana didalamnya terdapat potensi sumberdaya non hayati yang begitu melimpah, selain sebagai kekayaan kelautan hal ini juga bisa menjadi destinasi wisata yang memiliki potensi yang besar, tempat pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian dan masih banyak lagi manfaatnya. Belum lagi potensi sumberdaya mineral didalam laut, Benda muatan kapal tenggelam ( BMKT ) yang nilainya begitu besar sehingga tak sedikit pihak yang berusaha mengeksploitasi semua itu.
Dibidang Perikanan laut indonesia memiliki beragam dan berlimpah sumberdaya ikan mulai dari peraiaran permukaan hingga dasar lautan, komoditi yang begitu besar yang hingga saat ini belum mampu dimanfaatkan secara optimal , tak jarang penjarahan dan pencurian oleh nelayan asing senantiasa merongrong kekayaan laut negeri ini. Keterbatasan armada kapal ikan indonesia dan kemampuan peralatan serta daya jelajah nelayan kita adalah salah satu faktor kurang maksimalnya upaya pemanfaatan potensi perikanan kita.
Dibidang pariwisata Indonesia adalah negara kaya akan potensi pariwisata dibidang maritim, dengan garis pantai yang panjang indonesia memiliki berjibun pantai indah dengan daya pesona yang menawan bagi wisatawan, dasar peraian yang indah dihiasi terumbu karang yang eksotik, pulau - pulau yang betebaran di seluruh perairan indonesia bak butiran permata yang indah , Ombak yang mengglung indah sarana olah raga yang sangat menjanjikan bagi turis untuk menikamtinya disamping itu dengan dukungan keramahan penduduk indonesia pariwisata maritim adalah harapan bagi bangsa ini.
Tapi semakin besar potensi yang dimiliki maka ancaman pun semakin tinggi. Contoh nyata bagi Indonesia adalah banyaknya sengketa – sengketa yang muncul terkait dengan perbatasan terutama batas laut dengan negara tetangga. Belum hilang dari ingatan kita bagaimana kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan serta yang terbaru adalah “tukar guling tahanan” antara maling ikan Malaysia dan Petugas Pengawas Kelautan RI.
Semua masalah tersebut menggambarkan bagaimana permasalahan laut wilayah, yaitu didaerah-daerah perbatasan yang lebar lautnya kurang dari 24 mil. Masalah ini terutama menyangkut perbatasan Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Singapura yang belum padu. Apalagi ditambah dengan ekspor pasir Indonesia ke Singapura yang dapat berakibat perluasan klaim Singapura atas wilayah lautnya.
Begitu besarnya potensi maritim negeri ini sehingga kita juga perlu mewaspadai ancaman yang ada yaitu maraknya pencurian – pencurian terumbu karang maupun potensi lain di dalam laut yang tidak hanya dilakukan oleh masyarakat secara ilegal tapi juga melibatkan pihak asing dengan kedok investasi yang justru merugikan pendapatan Indonesia. Tidak hanya itu, pengawasan terhadap “harta karun” yaitu kapal-kapal yang karam juga harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia jika tidak ingin kecolongan untuk kesekian kalinya.
Dengan luas yang ada pengawasan maritim kita masih jauh dari kata memadai, armada pengawasan baik dari TNI AL dan instansi terkait khususnya Kementrian kelautan dan perikanan belum bisa optimal dan mampu menangani luasnya wilayah maritim kita. Belum lagi daya dukung regulasi dibidang maritim masih belum bisa mengcover semua permasalahan maritim keseluruhan sehingga dalam upaya pemanfaatannya masih terbentur dengan regulasi - regulasi lain .
Mimpi menjadi Negara maritim harus segera diwujudkan hal yang bisa kita wujudkan segera adalah dengan memfokuskan pembangunan maritim dengan penguatan regulasi kemaritiman dan penguatan lembaga yang mengurus dan menangani bidang maritim. Sudah saatnya Maritim memiliki Lembaga pengelola yang lebih besar seperti Kementrian sekelas Kementrian Koordinator sehingga pengelolaan Maritim lebih terfokus, dan dapat segera terwujud, kementrian koordinator Maritim setidaknya menjadi Pilot pengelolaan maritim yang meliputi sektor Kelautan dan pengelolaan pesisir pulau2 kecil, Sektor Perikanan, sektor pariwisata dan transportasi maritim, dan penguatan sektor pengawasan maritim. Dengan adanya Kementrian koordinator tersebut diharapkan konsentrasi pengelolaan maritim lebih masif dan cepat terwujud.
Semoga mimpi itu cepat terwujud dan Indonesia kembali jaya dengan kejayaan maritimnya… kalu boleh mengutip semboyan TNI AL kita … ” Dilaut kita jaya “… jayalah maritimku Jayalah Indonesia..