Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kesateria Renta

12 Desember 2010   22:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:47 35 0
:hawsu la

"tiga dari lima. tiga dalam lima.
dan malam tanpa lelampu tak ada bedanya dengan siang pemancung."

seperti berlari dari mati. selalu,
berkarib dengan para momen garis mati.

"mengaumlah, hingga aku bisa terbang kencang", pintanya.

"satu dari dua dari lima terhambur maka tiga dalam empat ditambah satu dari dua sementara stagnasi nol dari tiga"

ia masih bergeming. dengan mata pasrah. kehilangan tuhan.
menunggu auman yang memekakkan. yang lebih memekakkan.

R.D. 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun