Namun,ditengah pandemi covid-19 ini yang sudah menyerang negeri kita selama kurang lebih 8 bulan ini akhirnya pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karna makin maraknya korban yang terkena wabah ini.disamping itu KBM(Kegiatan Belajar Mengajar) di sekolah setiap daerahnya juga mulai dihentikan dan diberlakukan BDR(Belajar Dari Rumah).
Kagiatan BDR ini tentunya tidak terlepas dari internet karena pembelajaran dilakukan melalui media elektronik handphone.dari mulai guru memberi tugas,murid mengerjakan dan mengirim hasilnya keguru semua menggunakan internet.Hal ini menyebabkan kecanduan internet pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda yang meningkat selama aturan PSBB.
Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Kristiana Siste, SP.Kj (K) menyampaikan, dari hasil penelitan selama April hingga Juni 2020, ditemukan bahwa 67 persen orangtua mengaku kesulitan merawat anak selama masa pandemi Covid-19. Akibatnya, konflik anak dan orangtua menjadi banyak.
"Saat konflik terjadi, ada emosi tidak enak, rasa kesal, sedih. Tapi anak pelampiasannya terbatas. Biasanya dia bisa main bola sama teman-temannya atau main sepeda di luar. Ketika Covid, ada PSBB, tidak bisa dilakukan, jadi pelariannya ke internet," papar Kristiana dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (5/8/2020).
Hal ini terbukti berdasarkan riset yang diambil yang menyebutkan kecanduan internet pada remaja meningkat hingga 19,3 persen. Dari 2.933 remaja di 33 Provinsi yang dilakukan riset, 59 persen di antaranya juga mengaku mengalami peningkatan durasi online per hari.
Dengan rata-rata 11,6 jam per hari pada remaja.Sementara pada dewasa muda usia 20-40 tahun, peningkatan penggunaan internet meningkat hingga 5 kali lipat.
Penggunaan internet untuk waktu yang lama ini dikhawatirkan dapat mengganggu tumbuh kembang anak-anak.Bukannya tidak mungkin setelah pandemi ini anak-anak berkecenderungan untuk menjauhi lingkungan sosial dan lebih tertarik dengan internet karena telah terbiasa selama pandemi ini yang tidak sebentar.
Peningkatan penggunaan internet,selama pandemi juga sebenarnya terjadi di negara lain,kata Kristiana Dokter RSCM.Tetapi angkanya tidak setinggi di Indonesia.Ia mencintohkan peningkatan di Meksiko dari 5,2% menjadi 10,6%.
Melihat kenaikan angka ketergantungan internet di Indonesia yang tinggi ini,diperlukan adanya pengalihan aktifitas dari ketergantungan internet ini terutama pada anak-anak dan remaja.Seperti diadakannya aktifitas fisik yang dilakukan di rumah misalnya berolahraga di pagi hari atau sore hari yang masuk ke dalam sistem pembelajaran di sekolah,atau adanya kegiatan yang mengaharuskan orang tua ikut serta seperti membuat suatu karya yang masuk dalam pelajaran prakarya.