internasional, perubahan kebijakan moneter di negara-negara maju, serta fluktuasi  harga komoditas global. Belum lagi pandemi covid-19, ketegangan politik antara Rusia-Ukraina dan Timur Tengah yang menyebabkan buruknya aktivitas perekonomian dunia. Ketidakpastian ini mempengaruhi tidak hanya sektor bisnis dan perdagangan internasional, tetapi juga kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat, yang semakin terbebani oleh inflasi tinggi, pengangguran, dan kesulitan akses terhadap barang dan jasa. Terganggunya aliran investasi menyebabkan terganggunya aliran investasi menyebabkan bank sentral dan otoritas moneter di berbagai negara harus menghadapi dilema yang semakin kompleks dalam merumuskan kebijakan moneter. Ketika investasi asing berkurang, arus modal yang masuk ke dalam negeri menurun, yang pada gilirannya dapat memicu tekanan terhadap nilai tukar mata uang dan cadangan devisa. Untuk mengatasi hal ini, bank sentral mungkin terpaksa menaikkan suku bunga untuk menarik investasi portofolio dan memperkuat stabilitas mata uang. Namun, kebijakan tersebut juga berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik, karena tingginya suku bunga dapat menekan konsumsi dan sektor-sektor yang bergantung pada pembiayaan eksternal. Selain itu, kebijakan moneter yang terlalu ketat juga dapat memperburuk kondisi utang nasional, terutama bagi negara-negara yang mengandalkan utang luar negeri dalam mata uang asing.Â