Senin pagi, suasana rumah masih sama. Suram dan hening. Sejak hilangnya adikku 8 tahun lalu, rumah yang awalnya sangat hangat dan penuh cinta kini berubah menjadi hampa tanpa ada senyum dan gelak tawa si bungsu. Aku masih ingat senyum itu. Di hari terakhir kita bersama, aku mengantarmu ke sekolah ketika dia melambai kan tangan padaku sebelum masuk kelas. Ah sesak sekali hatiku mengingatnya, oh iya perkenalkan aku Mahesa Digta Alkuna, orang orang biasa memanggilku Mahesa.
KEMBALI KE ARTIKEL