"Akhirnya, ada perkembangan soal pilkades ya Yok, Semoga saja rencana pemungutan suara di desa kita benar dilaksanakan bulan depan"
"Betul Khlis, dagang di situasi pandemi begini juga lagi sepi, kalau ada pesta demokrasi kan setidaknya kita dapet sembako dan amplop dari tiga calon kades"
"Alah, kamu Yok Yok sok-sok an pake bahasa pesta demokrasi segala udah kayak orang sekolah aja"
"Tapi bener khlis, apa kata Doyok barusan, setidaknya kan kalau ada pesta demokrasi kita semua bisa dapet sembako dan calon kades bakal sering-sering ngadain acara silaturahmi" sambung Bi Ijah pemilik Warkop
"Tapi saya denger-denger cakades nomor 1, baru jual mobil buat modal kampanye, padahalkan baru kemarin jual tanah warisan bapaknya"
"Bukan cuma nomor 1 khlis, cakades nomor 2 sama nomor 3 juga gak kalah. Mereka berdua juga pasti nyiapin modal yang gak sedikit buat bersaing dalam pesta demokrasi"
"Bi, Kopi susu nya satu ya!" Mamat seorang mahasiswa yang dikenal pintar didesa nya tiba-tiba datang ke warkop Bi Ijah
"kayaknya seru banget nih Pak Mukhlis sama Pak Doyok ngobrolnya, lagi ngomongin apa nih?" tanya Mamat
"Nah kebetulan nih Mat ada kamu, saya mau nanya sebenernya apa sih pesta demokrasi itu? Soalnya si Doyok nih dari tadi sebut kata itu terus padahal kan kita lagi ngomongin pilkades"
"Tumben nih bahas pesta demokrasi segala, karena pilkades yang sempet ditunda kemarin mau diadain sebentar lagi ya"
"Iya nih Mat, Mukhlis juga malah ngomongin calon nomor 1 yang baru aja jual mobil sama tanah warisan bapaknya"
"Bukan cuma calon nomor 1 sih, nomor 2 sama 3 juga pasti persiapan duit nya gak sedikit" sambung Doyok
"Bener tuh Mat, apa pesta demokrasi makan uang banyak ya" tanya Bi Ijah sambil memberikan kopi yang dipesan Mamat
"Jadi binggung jawabnya, satu belum dijawab udah dikasih pertanyaan lagi"
"Pesta demokrasi itu sebenarnya cuma istilah keren aja dari pemilihan, mau itu pemilihan presiden, pemilihan gubernur, sampe pemilihan kades"
"Tapi Kenapa disebut pesta Mat, kan cuma memilih?" Tanya pak Mukhlis
"Karena dalam demokrasi, sistem pemerintahannya diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dimana kita sebagai warga punya hak dalam mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan dalam bernegara, salah satunya dalam hal memilih pemimpin, termasuk kepala desa. Jadi pesta disini artinya kita semua punya hak yang sama untuk bisa memilih secara bebas"