Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Konflik, Kehidupan Lokal, hingga Pariwisata di Bali dan Papua

28 November 2024   09:44 Diperbarui: 8 Januari 2025   20:18 47 0
Perjalanan Ekspedisi Bali dan Papua: Konflik, Kehidupan Lokal, hingga Pariwisata
Tiga bulan sejak dimulai, ekspedisi tim tiba di Bali dan Papua, dua wilayah yang menyimpan kekayaan alam, budaya, serta masalah kompleks. Di Bali, tim menelusuri kehidupan pariwisata yang mengubah lahan dan budaya, serta konflik antara warga lokal dan turis. Sisi lain ekspedisi membawa tim ke Papua, merekam kehidupan pedalaman, ketimpangan akibat perkebunan kelapa sawit, dan dampak eksploitasi hutan.

Bali: Hiruk-pikuk Pariwisata
Di Bali Selatan, tim mendalami masalah pariwisata massal, perubahan tata ruang, hingga konflik sosial. Canggu menjadi contoh dampak pembangunan berlebihan, mengubah lahan pertanian menjadi klub pantai dan properti mahal. Warga lokal kini terjebak mahalnya harga tanah, sementara penghasilan mereka tidak sebanding.

Di sisi lain, upaya seperti arisan "Dua Are" berusaha memberdayakan warga agar tetap memiliki lahan. Kelompok ini membuktikan bahwa solidaritas dan inovasi masih bisa melawan sistem kapitalis.

Papua: Ketimpangan dan Konflik
Papua menyuguhkan tantangan berbeda. Ekspedisi ini mengungkap dampak negatif perkebunan kelapa sawit milik perusahaan besar terhadap masyarakat adat. Janji keuntungan tak terealisasi, malah muncul konflik lahan dan hilangnya mata pencaharian tradisional. Liputan juga menyoroti pembalakan liar yang masih marak meski pemerintah mengklaim telah memberantasnya.

Di tengah kondisi sulit, tim juga menemukan keindahan hutan Papua, kearifan lokal, dan keteguhan masyarakat untuk mempertahankan hak-haknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun