Berbahasa memiliki indikasi bahwa seseorang memiliki pengetahuan dan kompetensi tentang suatu bahasa. Seseorang yang memiliki pengetahuan bahasa kerap kali dianggap memiliki kompetensi berbahasa. Padahal, tidak ada jaminan bahwa seseorang dapat mempraktikkan pengetahuannya dengan benar dan sesuai dengan konteks yang membaluti bahasa, baik konteks budaya, sosial, etika, dan aspek lainnya. Penyebaran bahasa prokem ataupun bahasa gaul hampir tidak memberikan tabir pembatas antarpenutur sebagai diferensiasi. Variasi bahasa tersebut rupanya tidak memandang usia. Lantas bagaimana seorang pendidik menanggapi fenomena tersebut?
KEMBALI KE ARTIKEL