Mangkuk soto yang dipegang Alexa bergoyang-goyang di tangannya. Di tengah ramai dan padatnya kantin Alexa berusaha keras untuk tetap fokus membawa mangkuk berisi kuah kuning panas itu ke kursi tempat ia akan makan, bila ia salah bergerak satu langkah saja pastilah ia akan apes tersiram panasnya soto itu. Nasib berkata lain, sebelum Alexa dapat duduk di meja kantin dengan tenang segerombolan perempuan datang kearahnya. Satu dari mereka, Becky, dengan sengaja menyenggol bahu Alexa dengan keras alhasil kuah soto itu tumpah ke tangannya dan cipratannya kekuningan itu mengotori seragam putih dan roknya. “Becky, apaan sih?” Hardik Alexa kesal. Becky memang sering buat ulah ke orang-orang. Alexa tidak lagi kaget, tapi ia tetap kesal bila menjadi target keusilan Becky dan gengnya. “Ups, maaf, ga sengaja!” Seru Becky dengan nada sarkastik. Jelas maksudnya sengaja. “Keterlaluan.” Alexa memutar bola matanya dan duduk di kursi kantin sementara Becky pergi menjauh dengan tawa cekikikan. “Biarin aja Xa, emang kebiasaan.” Salah satu teman Alexa membelai bahu Alexa. Alexa mengangguk, ia tahu.
KEMBALI KE ARTIKEL