Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan banyaknya siswa yang kurang berminat dalam belajar maupun membaca. Hal tersebut tentu mempengaruhi kesiapan siswa dalam belajar yang membuat kurangnya konsentrasi, nilai semakin menurun hingga sifat kemalasan semakin meninggi. Dan dengan seiring berkembangnya teknologi membuat minat membaca buku menjadi menurun ditambah faktor lainnya, yakni metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa kurang bahkan tidak menyenangkan. Masalah literasi di Indonesia pun akhirnya menjadi sangat kompleks, dengan banyak faktor yang saling berinteraksi. Rendahnya minat baca, ketimpangan kualitas pendidikan, keterbatasan akses sumber daya, serta kurangnya perhatian terhadap pengajaran literasi yang efektif menjadi tantangan besar dalam meningkatkan kemampuan literasi di kalangan siswa. Akhirnya, hal tersebut pun menjadi perhatian bagi pemerintahan di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah sedang mengupayakan perbaikan dalam dunia pendidikan saat ini.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pojok literasi terhadap minat membaca siswa di SMAK Santo Fransiskus Assisi Samarinda?
2. Mengapa harus diadakan program Pojok literasi di sekolah?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian tentang pengaruh pojok literasi adalah:
A. Untuk mengetahui pengaruh pojok literasi terhadap minat membaca para siswa
B. Untuk mengetahui dampak dari program pojok literasi
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat Menambah wawasan para siswa/i, Menjadi bahan pembelajaran bagi generasi ke depannya, Meningkatkan minat dan keterampilan membaca maupun menulis , Meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong pengembangan budaya literasi di sekolah SMA, dan mendorong kemandirian dalam hal belajar.
1.5 Landasan Teori
Literasi merupakan kemampuan seorang untuk membaca, menulis, memahami, dan menggunakan informasi dengan baik. Sejak dini pun kita sudah diajari cara membaca dan menulis dengan baik. Hal ini menjadi sangat penting dalam kehidupan sosial kita, dimana kita selalu berinteraksi kepada sesama kita. Bahkan di sekolah pun, kita juga diajari cara bertutur kata yang baik dan benar serta menulis dengan tulisan rapi. Di setiap sekolah tentunya terdapat pojok literasi yang memanfaatkan sudut ruang kelas sebagai tempat koleksi buku setiap siswa. Aktivitas literasi ini tentunya sangat berperan penting bagi kehidupan sehari-hari para siswa. Program Literasi yang diadakan di setiap sekolah diharapkan mampu mengubah perspektif siswa/i bahwa membaca itu tidak membosankan melainkan merupakan hal yang menarik dan sangat bermanfaat bagi mereka.
1.6 Hipotesis
Kecanduan bermain gadget dan kurang minat dalam membaca yang membuat tingkat literasi menjadi semakin rendah
1.7 Metode Penelitian
1. Jenis penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali pemahaman para siswa/i mengenai pojok literasi di kelas, Melalui wawancara dan observasi partisipatif, penelitian ini akan membahas mengenai pandangan terkait pojok literasi yang menarik dari setiap siswa/i
2. Teknik pengumpulan data: Mewawancarai dan mengamati selama seminggu para siswa/i SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda terkait kegiatan literasi
3. Teknik Analisis Data: Teknik kualitatif dalam penelitian ini lebih menekankan pada pemahaman mendalam terhadap fenomena yang sedang diteliti. Penelitian kualitatif berfokus pada interpretasi dari data yang diperoleh. Penelitian kualitatif melibatkan data yang lebih subjektif, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.
4. Unit Analisis: Dalam penelitian ini siswa sebagai unit analisis paling umum dalam penelitian di sekolah. Dalam hal ini, penelitian dapat mengukur bagaimana keberadaan pojok literasi memengaruhi minat baca, keterampilan membaca, atau sikap siswa terhadap literasi.
1.8 Kesimpulan
Secara keseluruhan, pojok literasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan literasi siswa/i. Keberadaan pojok baca dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperbaiki kebiasaan membaca di kalangan siswa/i, memperkuat keterampilan literasi mereka, dan meningkatkan pengetahuan dari para siswa/i. Oleh karena itu, pojok baca sebaiknya dianggap sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas