tunggulah aku, di Jakartamu.. tempat labuhan, semua rinduku.. "Jaga dirimu baik-baik". Seorang wanita dengan rambut panjang dan dikuncir kuda yang duduk di dalam gerbong kereta di depanku, mengangguk. Kereta semakin merambat laju, meninggalkan aku yang menatap jendela dimana sebelumnya tapak tangan kami menyatu, di antara selembar kaca jendela kereta. "Berjanjilah kau akan segera menyusul setelah semua urusan selesai? Kau sudah diterima bekerja di Jakarta, kan?". Masih terngiang todongan kata-katanya sebelum naik ke gerbong dan genggaman kami saling melepas, enggan. Pun lekat dalam ingatku, aku mengangguk, mengiyakan.
KEMBALI KE ARTIKEL