"Kandidat mana yang akan menang? Pasti si A, ya?"
"Kandidat B menang! Hasilnya sudah ada di berita."
Banyak asumsi yang tergiring akibat tidak adanya pengetahuan tentang penyaringan informasi ataupun kemauan untuk mencari kebenaran. Ketika ketidakbenaran tersebar, itu berati virus hoax sudah mulai bekerja. Berdasarkan tirto.id, survei yang diadakan oleh Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) membuktikan bahwa 44,3% masyarakat Indonesia menerima hoax tiap harinya dan 91,8% dari berita tersebut berbicara tentang sosial politik khususnya pemilihan kepala daerah atau pemerintah. Lebih menegangkannya lagi, 92,4% hoax tersebut tersebar luas melalui media sosial.
Sudah jelas terlihat disini bahwa hoax adalah sebuah virus. Virus ini akan terus menular dan menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya, salah satunya penyakit kehancuran.