Pada tanggal 23 Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, lalu mereka meninggalkan kota bandung menuju pegunungan di selatan. Hal ini agar mencegah sekutu menduduki tanah airnya yaitu kota bandung ini. Beberapa tahun kemudian setelah itu terjadi, mereka membuat sebuah lagu yang berjudul "Halo-halo Bandung". Lagu ini ditulis melambangkan rasa cinta mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta yaitu kota bandung, yang telah menjadi lautan api.