Malam begitu dingin untuk ku rasakan, aku merasa semakin bingung dengan drama yang terjadi dirumah ku malam ini. Mama menangis karena ulah papa yang dengan seribu alasan telah menampar mama sehingga sedikit bagian dari wajahnya terlihat memar. Ku lihat adikku, dia tertidur lelap dalam kepolosannya yang masih kecil dan tak berdosa. Hati ini miris melihat keadaan rumah yang sudah tak lagi bahagia dan sempurna seperti saat aku masih dalam gendongan mereka dulu, kali ini aku sudah berusia 17th dan entah mengapa usia itu membuat aku menyesal karena kedewasaan telah menyadarkan ku bahwa kebahagiaan tak lagi bersandar di keluarga kecilku.