Karena pergi terasa berat,
dan tinggal terasa salah.
Angin berhembus bukan berarti kaki harus melangkah.
Karena angin hanya menunjuk,
dan tak punya kuasa memaksa.
Begitu pula manusia dan takdir.
Takdir telah berucap bukan berarti kita harus menurut.
Karena takdir hanyalah petunjuk,
dan tak punya hak menuntut.
Karena sebatas pengertianku, hanya Tuhan yang berhak atas setiap jiwa,
dan takdir bukanlah Tuhan,
takdir tak punya kuasa memberi nafas,
dan tak berhak mencabut nyawa.
Ia bisa mendorong manusia ke ujung tebing,
namun kita sendiri yang memutuskan untuk jatuh,
atau berbalik dan pergi menjauh.