Sepasang suami istri yang memasuki usia senja terlihat asik bercengkerama di depan sebuah rumah sederhana. Beberapa saat kemudian, datang beberapa orang berkunjung ke rumah sederhana itu membawa buah tangan ala kadarnya. Sambil menikmati teh buatan Sang Suami, Mbah Sumbuk-panggilan keduanya, menyambut tamunya dengan
sumringah. Mbah Sumbuk
kakung dan
putri, begitu mereka dipanggil, adalah sosok pasangan bersahaja yang dikenal warga desa sebagai buruh tani sewaan untuk menggarap ladang. Mereka hanya tinggal berdua di sepetak tanah yang terletak di lereng Merapi, tepatnya Dusun Tanen, Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Mereka dikaruniai satu orang anak yang kini telah berkeluarga dan menetap di Jakarta. Lebaran adalah saat yang paling dinanti sepasang Simbah ini karna saat itulah anak semata wayangnya pulang ke rumah, meski seringkali Mbah Sumbuk harus menerima kenyataan kalau anaknya tak dapat selalu pulang.
KEMBALI KE ARTIKEL