Evolusi domestikasi yang dilakukan manusia dengan pemeliharaan pada hewan dapat berpengaruh pada fungsi tubuh hewan. Evolusi domestikasi dapat dilakukan secara alami atau melalui modifikasi secara genetik (GMO). Evolusi alami terjadi karena proses adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan yang dapat menguntungkan bagi makhluk hidup tersebut. Evolusi GMO adalah hasil dari penggunaan teknologi dalam mutasi genetik. Evolusi genetik dilakukan oleh manusia dengan perkawinan silang untuk mendapatkan keturunan yang diinginkan.
"Evolusi alami biasanya selalu menguntungkan bagi organisme tersebut, karena evolusi akan menjawab perubahan-perubahan negatif pada makhluk hidup. Evolusi ini dilakukan supaya makhluk hidup tidak mengalami kesulitan dalam kelangsungan hidupnya. Evolusi GMO merupakan hasil dari genetic engineering atau rekayasa genetika sehingga dapat mengubah fungsi bagian tubuh", kata Prof. Dr. Didik Widyatmoko, M.Sc dari Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Sebagai contoh yaitu saat memberikan makanan langsung kepada hewan dapat menurunkan fungsi bagian kaki yang biasanya digunakan untuk mencari makan. Â Hewan hasil evolusi domestikasi memang menguntungkan bagi manusia. Namun, berbeda dengan hewan yang justru mengalami perubahan dalam tubuhnya.
Salah satu contoh hewan domestikasi adalah anjing domestik. Dalam proses domestikasi pada anjing telah menghasilkan berbagai keturunan dengan karakteristik yang berbeda. Berbagai jenis anjing banyak dipelihara oleh masyarakat karena keunikannya, baik dari bentuk tubuh, bentuk wajah, suara gonggongan, dan lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis anjing domestikasi yang telah melalui perubahan struktur tubuh.
1. Anjing Rottweiler