Budaya bahwa laki-laki lebih memiliki kuasa yang lebih besar daripada perempuan atau yang biasa disebut dengan 'patriarki' sudah merupakan rahasia umum, bahkan sejak jaman manusia belum mengenal tulisan budaya patriarki ini sudah diterapkan. Peran laki-laki sebagai penguasa Tunggal, pusat, dan segalanya disebut dengan patriarki yang berasal dari kata 'Patriarkat' (Alfian Rokhmansyah, 2013). Kebebasan Perempuan menjadi terbatas karena adanya budaya ini, laki-laki diberikan kekuasaan dan otoritas lebih besar dibandingkan wanita. Selain itu patriarki juga menimbulkan tekanan yang cukup besar kepada kedua gender. Salah satu dampak terbesarnya adalah munculnya stereotip gender yang kaku, yang pada akhirnya merusak kesehatan mental baik pria maupun wanita.
KEMBALI KE ARTIKEL