Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Bersabar dalam Mewujudkan Cita-cita seperti Film "Ranah 3 Warna"

15 Februari 2023   20:34 Diperbarui: 15 Februari 2023   20:35 202 0
Ranah 3 Warna. Film ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Ranah 3 Warna merupakan sebuah film yang diangkat dari novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi dan tayang di bioskop pada 30 Juni 2022.

Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berasal dari Maninjau, Sumatera Barat. Ia bernama Alif Fikri. Alif bercita-cita kuliah ke luar negeri. Yaitu Amerika. Namun, perjuangan Alif untuk menggapai cita-citanya mengalami banyak rintangan.

Suatu hari, ia sedang menunggu penghantar koran untuk melihat hasil ujian masuk PTN. Ketika penghantar koran itu tiba, Alif dan ayahnya segera mengambil koran dan mencari nama Alif diantara banyaknya nama-nama yang lulus.


Ternyata, nama Alif tertera di sana. Artinya Alif lulus dari ujian tersebut. Ayah Alif sangat bangga padanya. Ia pun segera memeluk Alif.

 Beberapa hari setelah pengumuman kelulusan berlalu. Tibalah saatnya Alif harus berangkat ke Bandung untuk kuliah. Sesampainya di Bandung, Alif segera menemui teman lamanya. Yaitu Randai.

Di Bandung, Alif tinggal di kos Randai. Hari untuk kuliah pun tiba. Alif semangat untuk memulai kuliah pertamanya di UNPAD. Sesampainya di UNPAD, ia segera menuju ruang jurnalistik.

Ia menemui Bang Togar. Bang Togar adalah kakak pembimbing di bidang jurnalistik. Tujuan nya menemui Bang Togar untuk mewujudkan cita-citanya melalui menulis pada majalah kampus.

Bang Togar pun menyetujui permintaan Alif. Hal pertama yang dilakukan Bang Togar adalah menuruh Alif untuk membuat tulisan yang dapat membuatnya terkesan.
Alif pun menyanggupinya.

Beberapa saat kemudian, Alif menyelesaikan tulisannya dan memberikan kepada Bang Togar untuk dinilai. Ternyata, tulisan Alif bagus. Tetapi tidak cocok untuk ditampilkan pada majalah kampus.

Akhirnya Alif pun membuat tulisan baru yang harus sesuai degan ketentuan. Setelah berkali-kali mencoba, belum ada tulisan Alif yag dapat dimuat pada majalah kampus.

Ia hampir menyerah dan berniat menghapus cita-citanya untuk pergi ke Amerika. Namun, Alif disemangati oleh sahabatnya agar terus menulis. Karena sahabatnya yakin bahwa tulisan Alif akan dimuat pada majalah kampus. Tapi tidak sekarang.

Ternyata ucapan sahabat Alif benar. Tulisan pertama Alif yang berjudul "Film Hollywood dan Citra Muslim," dimuat pada majalah kampus. Untuk merayakan keberhasilannya, ia mentraktir sahabatnya makanan. Lalu, ia menemui Bang Togar dan mengucapkan terimakasih.

Suatu hari, Alif mendapat surat dari kampung. Surat itu berisi kabar bahwa ayahnya sedang sakit dan menunggu kedatangan Alif ke kampung. Mengetahui hal itu, Alif segera menuju kampung dan menemui ayahnya.

Saat bertemu, ayah Alif berpesan agar tidak berhenti kuliah. Setelah mengucapkan itu, ayah Alif meninggalkan keluarga untuk selamanya. Hati Alif langsung hancur. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti kuliah.

Setelah lama dibujuk oleh ibunya, Alif pun setuju untuk tetap melanjutkan kuliah. Hari demi hari berlalu. Alif mendapat kabar bahwa ada sebuah audisi yang dapat membuat Alif ilmu keluar negeri. Yaitu Kanada.

Alif pun tidak membuang kesempatan emas nya dan mengikuti audisi tersebut. Saat audisi, ia hampir gagal. Namun, Alif mengeluarkan semua tulisan-tulisannya yang membuat juri terkesan. Akhirnya Alif lulus dan dapat meraih cita-citanya untuk belajar ke luar negeri.

Sebelum sampai di Kanada, ia transit di Yordania. Kemudian Alif melanjutkan perjalanan ke Kanada. Sesampainya di Kanada, Alif mendapatkan surat tempat ia akan bekerja dan rumah yang akan ia tempati selama di Kanada. Ia ditempatkan bekerja pada bidang peternakan.

Karena pekerjaan yang ia dapat tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Awalnya Alif kesal dan tidak bersungguh-sungguh pada pekerjaannya. Suatu hari, Alif mendengar pembicaraan pemilik peternakan seseorang, hatinya menjadi luluh. Ia pun semangat dalam melakukan pekerjaannya.

Masa pertukaran pelajar pun telah selesai. Datanglah hari pengumuman mahasiswa terbaik dalam pertukaran pelajar. Ternyata usaha yang telah dilakukan Alif selama ini membuahkan hasil. Ia terpilih menjadi mahasiswa terbaik dalam pertukaran pelajar tersebut.

Setelah selesai belajar di Kanada, ia pun pulang ke Indonesia. Lalu Alif melanjutkan kuliahnya di Indonesia. Tamat dari kuliah, Alif menerbitkan buku yang berjudul "Rantau 1 Muara."

Setelah menonton film ini, saya belajar bahwa :
1. Jika memiliki cita-cita berusahalah sebaik mungkin untuk mewujudkan nya.
2. Apabila dalam usaha mu terjadi suatu masalah, maka hadapilah masalah itu dengan kesabaran.
3. Akan ada pengganti yang lebih baik apabila kita mampu terima atas semua yang terjadi.

Seperti Alif fikri ketika dia seharusnya bekerja di kota, ia malah ditempatkan di pertanian. Namun, ia tetap sabar dan kesabaran nya membuahkan hasil. Ia pun menjadi mahasiswa terbaik dalam pertukaran pelajar.

Saat menonton film ini saya teringat sesuatu. Di sekolah, guru saya mensuport saya dan teman-teman agar giat dalam menulis. Tidak harus menulis novel. Mulai lah dari puisi, cerpen, dll. Ternyata film ini menunjukkan bahwa menulis dapat membawa kita ke luar negeri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun