Menurut data survei Global Health Data Exchange 2017, ada 27,3 juta orang di Indonesia mengalami masalah kesehataan mental. Artinya, satu dari sepuluh orang di negara ini mengidap gangguan kesehatan mental. Untuk data kesehatan mental remaja di Indonesia sendiri pada 2018, terdapat sebanyak 9,8% merupakan prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan kecemasan untuk remaja berumur > 15 tahun, meningkat dibandingkan pada 2013, hanya 6% untuk prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala depresi dan mental untuk remaja berumur > 15 tahun. Sedangkan untuk prevalensi gangguan mental berat seperti skizofrenia pada 2013 mencapai 1,2 per seribu orang penduduk.
Saat kesehatan mental remaja tertekan, bisa dilihat tanda-tandanya seperti terlihat tidak bersemangat, nafsu makannya berkurang, pola tidurnya terganggu/susah tidur, dan juga khawatir yang berlebihan.Yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesehatan mental remaja dengan memberikan pengertian pada remaja untuk bisa menyadari bahwa kecemasannya adalah hal yang wajar. Kecemasan yang dialami remaja adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri.