Hamzah melangkah perlahan menyusuri jalan setapak menuju kebun kecilnya di tepi desa. Langit pagi itu memerah, tanda bahwa matahari segera menampakkan diri. Di bahunya tergantung cangkul yang sudah usang, sementara di tangannya tergenggam sebuah kantong berisi bibit jagung “Bismillah,” gumamnya sebelum melangkah masuk ke ladang kecil yang telah diwariskan ayahnya.